Wakil Bupati Jember: Orientasi Sebuah Kebijakan adalah Impact, Bukan Hanya Output dan Serapan Anggaran
Bupati dan Wakil Bupati Jember Tampak Akur, Disebut Pasangan Duet Maut

Jember, Portal Jawa Timur – Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) harus mencerminkan kehendak masyarakat. Karena itu, masukan-masukan dari masyarakat hendaknya diakomodasi dalam penyusunan RPJMD tersebut.
Baca Juga: Bupati Muhammad Fawait Bangga Nasionalisme Megawati, Pevoli Internasional asal Jember
Penegasan itu disampaikan Pak Djos, sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi wartawan usai mengikuti Rapat Paripurna Penandatanganan Nota Kesepakatan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jember 2025–2029 di gedung DPRD Jember, Kamis (17/4/2025).
Baca Juga: Tanggapi Penolakan Inspektorat untuk Audit 17 Plt, Wabup Jember: Ya Suruh Belajar Lagi
Menurutnya, masukan dari masyarakat sangat penting agar RPJMD berdaya guna dan berhasil guna. Pak Djos lalu meng-update penjelasan Bupati Jember Muhammad Fawait bahwa dalam merumuskan program dan kebijakan harus berbasis data.
“Data itu (salah satunya) ‘kan masukan dari masyarakat,” jelasnya.
Karena itu, Pak Djos mendorong agar Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) terus memperbaiki draf RPJMD sehingga rancangan akhirnya lebih smart.
“Kita perintahkan Bappeda agar memperbaiki runwal-nya dengan mengakomodasi masukan dari masyarakat,” urainya.
Pak Djos menambahkan, yang paling penting dalam menyusun sebuah kebijakan orientasinya adalah impact. Sangat tidak elok jika berbicara kebijakan tapi yang dibidik hanya output dan serapan anggaran.
“Orientasi sebuah kebijakan adalah impact-nya. Bukan hanya output dan serapan anggaran. Mari kita ikhtiarkan bersama-sama, kita kawal RPJMD ini supaya muaranya, impact (dampak) tadi tercapai,” pungkasnya.
Bupati dan Wakil Bupati Jember Tampak Akur, Disebut Pasangan Duet Maut
Rapat paripurna tersebut, juga dihadiri oleh Bupati Muhammad Fawait, dan jajaran pimpinan DPRD Jember serta para anggota.
Yang menarik dalam kesempatan tersebut, Bupati Fawait dan Pak Djos tidak hanya duduk berdampingan, tapi sebelum keduanya duduk juga saling bersalaman dengan mesra. Selama kegiatan berlangsung, keduanya juga tampak bercakap-cakap diiringi dengan senyum yang tersunging d lisan kedua tokoh tersebut.
Situasi tersebut seolah membantah adanya perseteruan antara keduanya. Dan suasana gedung DPRD Jember menjadi sejuk. Bahkan Itqon Syaudi saat menyampaikan laporan RPJMD, menyebut Gus Fawait dan Pak Djos sebagai pasangan duet maut. Istilah ini biasa digunakan untuk menyebut pasangan kental, yang benar-benar bersama dalam suka dan duka.
“Yang kami hormati, Bupati Jember dan Wakil Bupati Jember, pasangan duet maut….,” ujar Itqon saat mengawali laporannya (Jbr-1/AAR).