Gerakan Masyarakat Bersatu Dukung Polisi Penjarakan Fahim
Portal Jawa Timur | Jember – Semakin banyak saja warga yang mendukung langkah polisi dalam mengusut dugaan pencabulan yang dilakukan oleh Fahim Mawardi. Dukungan serupa kali ini datang dari Masyarakat Jember Bersatu (MJB). Mereka mendatangi Mapolres Jember, Selasa (10/1/2023) untuk tujuan yang sama.
Menurut Sekretaris MJB, Ahmad Baihaqi, pihaknya perlu memberikan dukungan kepada polisi agar tetap bersemangat untuk melakukan proses hukum terhadap Fahim. Sebab kasus tersebut sudah menjadi sorotan publik, sehingga selalu ditunggu perkembangannya oleh masyarakat.
“Kami memberikan dukungan penuh kepada Pak Kapolres untuk mengusut Fahim. Sebab kasus ini cukup meresahkan sekaligus memalukan,” ungkap Baihagi usai diterima Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo.
Baihaqi menambahkan, kasus tersebut tak hanya mencoreng wajah Fahim tapi juga membikin malu ‘korp’ kiai dan pesantren mengingat status Fahim adalah Pengasuh Pesanteen Al-Djalil 2 yang berlokasi di Desa Mangaran Kecamatan Ajung Jember. Karena itu, lanjutnya, proses hukum terhadap kasus Fahim adalah sebuah keharusan.
BACA JUGA :
Ketua RMI Jember: Pesantren yang Diasuh Fahim Bukan Anggota RMI
“Makanya ini harus menjadi pelajaran bagi Fahim agar bisa hati-hati dalam bertingkah, apalagi kasus semcam ini sudah lama terdengar, tidak hanya kali ini saja,” ulasnya.
Kasus Fahim mencuat setelah istri Fahim, Himatul Aliya melaporkan sang suami ke Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Jember, Kamis (5/1/2023). Pelaporan tersebut merupakan buntut dari terbongkarnya perselingkuhan Fahim dan dugaan perbuatan asusila terhadap santriwatrinya yang masih berusia 18 tahun.
Siapa Fahim?
Fahim selama ini dikenal sebagai sosok yang giat berdakwah lewat media sosial melalui kanal Youtubenya ‘Benteng Aqidah’ . Ia selalu membranding dirinya dengan NU garis lurus. Ia pernah menyebut bahwa ulama NU adalah eks anak-anak PKI.
Tak hanya sampai di situ, Januari tahun 2017, Fahim menghina dina Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siroj. Di grup Whatsapp ‘Brigade Aswaja’ Fahim sampai menulis begini: ‘Demi Allah, Said Aqil itu adalah wujud dari jelmaan dan kaki tangan Dajjal abad ini’.
Gara-gara komentarnya itu, Fahim jadi buronan GP Ansor Jember . Ia dicari dan diciduk oleh anggota Banser di tempat kerjanya, yaitu sebuah koperasi di Kecamatan Jenggawah. Fahim kemudian dibawa ke markas GP Ansor di Jalan Danau Toba Jember untuk dimintai klarifikasinya.
“Jika sekarang dia ada masalah moral, mungkin itu kualat dari NU,” jelas tokoh Ansor Jember, Kholidi Zaini.
Sementara itu, Fahim membantah dirinya telah berselingkuh, apalagi sampai digrebeg. Menurutnya, malam hari ketika dirinya disebut berselingkuh, kegiatan yang dilakukannya adalah evaluasi pembelajaran santri.
“Tidak ada penggerebekan, dan itu kegiatan yang biasa dilaukan santri dalam rangka evaluasi,” ujarnya sebagaimana dikutip Tribunnews (tim/AAR).