Jember, Portal Jawa Timur – M Ubaidillah Bahrullah Azis atau yang biasa disapa Ra Ubed kembali terpilih sebagai Ketua Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS) Jember Jawa Timur menyusul kemenangannya dalam Musyawarah Wilayah (Musywil) yang digelar di Pondok Pesantren Darul Khidmah Sidogiri Khusus di Desa Balung Lor Kecamatan Balung Kabupaten Jember, Sabtu (1/6/2024).
Baca Juga: IASS Jember Wilayah 6 Gelar Shalat Subuh Berjemaah
Musywil tersebut diikuti oleh ketua dan sekretaris 26 pengurus komisariat (kecamatan) di seluruh Jember. Selain itu, juga dihadiri oleh utusan 7 lembaga di bawah naungan Pondok Pesantren Sidogiri, di antaranya adalah Kepala Mifda, Pengurus Metode Qur’ani Sidogiri, Kepala LAZ, dan pimipinan Basmalah.
Baca Juga: Tutup Tahun, ‘Sidogirian’ Jember Gelar NKS
Dalam sesi pemilihan ketua, Ra Ubed mengantongi 28 suara dari total 38 suara yang diperebutkan. Dengan demikian, untuk periode kedua kalinya ia akan menahkodai PW. IASS Jember empat tahun ke depan.
“Seperti yang kita saksikan, Ra Ubed kembali terpilih untuk memimpin IASS Jember,” ujar Sekretaris Musywil PW IASS Jember, H Zubaidi Ilyas di sela-sela acara.
Zubaidi menambahkan, Musywil tersebut hanya memilih ketua. Selanjutnya, ketua terpilih membentuk tim formatur untuk melengkapi kepengurusan di ajang Musyawarah Kerja yang akan dilaksanakan tak lama setelah Musywil.
Sementara itu, Ra Ubed mengaku tak mempunyai program yang muluk-muluk. Prinsipnya, mempertahankan program lama yang baik, dan berusaha mengakomodasi program baru yang lebih baik. Juga, hal-hal yang langsung diinstruksikan oleh masyayikh Sidogiri, wajib menjadi prioritas.
“Di antaranya adalah menyukseskan program Travel 1455, milik Pesantren Sidogiri. Travel 1455 adalah program umroh dan haji plus yang dikelola Sidogiri,” ucapnya.
Selain itu, yang juga penting adalah menjaga aset sekaligus mensyiarkan Pesantren Darul Khidmah Sidogiri-khusus, atau biasa disingkat DKS-k Sidogiri yang ada di Desa Balung Lor Kecamatan Balung. Pesantren DKS-k Sidogiri merupakan cabang dari Pondok Pesantren Sidogiri di Pasuruan. Gedung-gedung di DKS-k Sidogiri cukup mewah dan modern, hanya sekitar 40 persen yang selesai tapi sudah digunakan untuk aktifitas santri.
“Kita jaga bersama-sama aset ini, dan kita kembangkan agar lebih banyak mendatangkan manfaat bagi umat,” pangkas Ra Ubed (Jbr-1/AAR).
