Mahasiswa PKL Universitas Islam Jember Belajar Buat Pupuk NPK Plus
Jember, Portal Jawa Timur – Sejumlah mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Islam Jember (UIJ) yang melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di basecamp Perkumpulan Forum Petani Vanila Indonesia (PFPVI) Desa Ampel Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember tidak cuma belajar budi daya tanaman kubis dan lombok, tapi juga belajar membuat pupuk. Kali ini mereka belajar membuat pupuk NPK Plus.
Baca Juga: PFPVI Wadah Perjuangan Petani Vanili
Pelatihan pembuatan pupuk NPK Plus itu dibimbing langsung oleh Abu Darin. Menurutnya, pupuk adalah bagian tak terpisahkan dari tanaman, khususnya tanaman pangan dan hortikultura. Karena itu, jika belajar budi daya tanaman maka sudah pas jika dilanjutkan dengan belajar pembuatan pupuk.
Baca Juga: Gandeng Abu Darin, Fakultas Pertanian Unej Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair
“Makanan tanaman itu pupuk. Kalau tidak dikasih makan, tanaman akan kurus dan kemungkinan mati,” ucapnya di sela-sela pelatihan pembuatan pupuk NPK Plus, Jumat (16/8/2024).
Menurut Abu Darin, huruf NPK menunjukkan nama unsur yang terkandung dalam pupuk tersebut. Yaitu Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Ketiga unsur hara ini dapat merangsang tanaman untuk tumbuh dengan baik.
“Kita bisa mencampur sendiri ketiga bahan tersebut menjadi pupuk NPK, dan manfaatnya juga bagus untuk tanaman,” terangnya.
Abu Darin menambahkan, formula NPK Plus adalah perpaduan NPK dengan unsur makro yang lain dan kohe kambing. Ini jadi NPK cair. Dinamai NPK Plus lantaran ada campuran bahan made in Abu Darin sendiri, dan ini yang membuat daya guna NPK Plus lebih dari NPK biasa.
“Kalau kita menggunakan NPK Plus bisa lebih irit karena kekuatannya 2 kali lebih kuat dari NPK biasa,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang mahasiswi peserta PKL, Yuli Adelia Nitisari mengungkapkan, membuat pupuk NPK Plus sebenarnya tak begitu sulit, hanya butuh ketelatenan. Katanya, pupuk selalu dibutuhkan dan semakin diperlukan, lebih-lebih saat ini di mana kuota pupuk bersubsidi sangat terbatas.
“Kalau kita bisa mengadakan pupuk secara mandiri kenapa tidak,”katanya (Jbr-1/ali).