News

Gandeng Abu Darin, Fakultas Pertanian Unej Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair

Jember,  Portal Jawa Timur – Dengan menggandeng Abu Darin, Fakultas Pertanian Universitas Jember (Unej) menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik di Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember Jawa Timur, belum lama ini.

Abu Darin adalah petani sekaligus Ketua Perkumpulan Forum Petani Vanila Indonesia (PFPVI) yang menaruh perhatian besar terhadap peningkatan kesuburan tanah.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Pekerja Kebun Vanili Real Estate Sentong Ambulu, Mahasiswa FKM Unej Buatkan Sarung Tangan Inovasi Baru, VanGlo

Adalah Ratnasari, seorang Dosen Faktultas Pertanian Unej yang menginisiasi pelatihan pembuatan pupuk organik. Ratna memperoleh program Hibah Pengabdian Pemula dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Unej untuk melakukan pendampingan di desa binaannya, Wonoasri.

Baca Juga: Ingin Praktik Lapangan, Mahasiswa Fakultas Pertanian UIJ Kunjungi Kebun Vanili Milik Abu Darin Jember

Tema dari program tersebut adalah Pengembangan Pertanian Rendah Emisi Sebagai Upaya Penguatan ProKlim di Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember.

“Itu dalam rangka pengabdian kepada masyarakat,” ujar Ratna di Jember, Sabtu (7/6/2024).

Menurut Ratna,  sejak tahun 2017 pihaknya sudah melakukan pendampingan terhadap petani di Desa Wonoasri. Dan sejak saat itu pula, Ratna menjalin kerja sama dengan Abu Darin hingga saat ini.

Ratna menambahkan, kegiatan dirinya di Desa Wonoasri sebenarnya adalah mitigisi berbasis lahan karena Wonosari sebagai desa penyangga hutan konservasi namun justru sering diterjang  banjir.

Katanya, kebanyakan lahan petani di Desa Wonoasri bukan milik pribadi tapi punya Taman Nasional Meru Betiri (TNMB), sehigga cara memanfaatkannya (menanam) juga mengikuti cara yang diterapkan oleh TNMB.

“Karena itu, kami melakukan mitigasi berbasis lahan, misalnya membuat demplot, dan sebagainya,” urainya.

Ratna menuturkan, awal 2023 pihaknya menginisiasi Desa Wonoasri sebagai program kampung iklim (ProKlim). Katanya, di sekujur Jember belum ada satupun desa yang punya ProKlim. Karena itu, sejak awal tahun 2023 banyak sekali kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Ratna di Desa Wonoasri yang arahnya menuju ProKlim.

“Proklim itu ada beberapa program yang jadi unggulan, misalnya pemberdayaan masyarakat yang berbasis pada iklim, pengurangan limbah, dan sebagainya,” urainya.

Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair

Dalam pandangan Ratna, beberapa hal sudah dilakukan di Desa Wonosari kecuali sektor pertanian. Tahun ini giliran sektor pertanian menjadi garapan Ratna.

“Salah satunya adalah membuat pertanian rendah emisi. Yaitu pertanian yang sedikit menggunakan bahan kimia agar kesuburan tanah bisa pulih,” jelasnya.

Ratna sadar bahwa tidak mungkin mendorong petani agar beralih 100 persen ke pupuk organik, namun butuh waktu. Sebab, petani sudah urea minded. Mengurangi bahan kimia pupuk dengan cara mengganti dengan bahan-bahan organik cara yang tepat untuk meningkatkan nutrisi tanah.

“Oleh karena itu, kita gelar pelatihan membuat pupuk organik, pestisida alami, dan sebagainya,” ucapnya.

Sesungguhnya pembuatan pupuk organik tidaklah sulit. Dalam pelatihan kali ini bahan dasarnya adalah kotoran hewan. namun mesti dicampur dengan bahan lain untuk starter, misalnya molase, dan gula.

“Juga ada EM4 sebagai bakterinya untuk merombak bahan-bahan organik yang ada di sana (kotoran hewan),” katanya.

Ratna mengapresiasi kesediaan Abu Darin yang cukup lama bekerja sama memberdayakan petani Desa Wonoasri, termasuk pelatihan pembuatan pupuk organik

“Dia memberikan ilmunya kepada kami. Pak Abu Darin adalah praktisi yang sudah praktek langsung, dan hasilnya diaplikasikan di dalam  kelompok-kelompok dan organisasinya. Jadi kami mengadopsi itu untuk diberikan kepada petani di Desa Wonoasri,” tuturnya.

Sementara itu, Abu Darin mengungkapkan, dalam pelatihan pembuatan pupuk organik kali ini menggunakan kohe kambing yang makan makanan merambat. Bukan makan rumput tanah.

“Sebab, kohe kambing yang makan makanan yang merambat, kandungan N-nya lebih tinggi,” jelasnya.

Di sisi lain, Ketua Kelompok Tani Rukun Tresno Desa Wonoasri, Aris Rudiarso mengatakan pelatihan pembuatan pupuk organik cair kali ini bermacam dua, yaitu untuk semprot dan siram. Pupuk organik semprot dan siram, tidak sama dan tidak boleh tertukar penggunaannya.

“Tidak sulit membuat pupuk organik seperti itu karena bahan dasarnya ada di sekitar kita, kohe kambing, tapi memang ada campurannya yang bisa dibeli secara online,” pungkasnya (Jbr-2/AAR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button