Jelang Ramadan, Pamkab Jember Terus Monitor Inflasi
Jember, Portal Jawa Timur – Pemerintah Kabupaten Jember terus berupaya untuk mengerem laju inflasi. Bahkan sejak beberapa bulan lalu, Bupati Jember Hendy Siswanto tak pernah absen untuk memonitor perkembangan inflasi melalui rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan menggelar operasi pasar. Apalagi Ramadan tinggal dua pekan lagi, yang biasanya akan menjadi momentum kenaikan harga bahan-bahan pokok penting (Bapokting) . Jika itu terjadi, dan ditambah dengan langkanya Bapokting, bisa diduga inflasi akan beranjak naik.
Seperti yang dilakukan Rabu (8/3/2023) pagi, Bupati Hendy memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di halaman belakang Satlantas Mapolres Jember. Rapat tersebut dihadiri oleh Kapolres Jember Hery Purnomo, Kajari Jember I Nyoman Sucitrawan, Ketua Pengadilan Negeri Jember I Wayan Gede Rumega, Wakil Ketua DPRD Jember Dedy Dwi Setiawan serta para Kepala OPD terkait.
BACA JUGA :
Pemkab Jember Tebukti Jago Kendalikan Inflasi
Menurut Bupati Hendy, rapat koordinasi itu dimaksudkan untuk saling memberi masukan guna berjaga-jaga agar inflasi bisa tetap terkendali. Diharapkan, semua pihak saling membahu untuk menjaga ritme inflasi tetap stabil. Walaupun diakuinya, angka inflasi di Kabupaten Jember cukup aman, yaitu menempati peringkat kedua terendah setelah Malang. Angka inflasi di Jember per Februari 2023 mencapai 0,16. Sedangkan Malang hanya 0,15.
“Jember menduduki peringkat 2 se-Indonesia dalam presentase inflasi terendah,” ujarnya kepada para wartawan usai rapat koordinasi.
Posisi tersebut adalah edisi bulan Februari 2023. Sedangkan angka inflasi untuk saat ini bisa dilketahui dua pekan lagi. Karena itu, Bupati Hendy berharap agar stabilitas angka inflasi tetap terjaga.
“Jangan kita lengah. Ritme ini harus kita jaga betul,” pintanya.
Ia menambahkan, angka inflasi harus stabil, dalam arti inflasi bisa dikendalikan. Tidak boleh terlalu tinggi, tapi tak boleh terlalu rendah. Keduanya sama-sama berisiko. Saat ini suplay and dimand sudah berjalan seiring, sehingga inflasi tetap terkendali.
“Daya beli masyarakat juga masih bagus,” ungkapnya (Aryudi AR).