Birokrasi

Duh, Gempa Bumi 7,0 Skala Richter ‘Guncang’ Jember

Jember,  Portal Jawa Timur – Gempa Bumi berkekuatan 7,0 skala richter mengguncang Jember, Kamis (11/5/2023). Yang terparah kena guncangan gempa adalah lokasi sekitar alun-alun Jember. Gempa tersebut cukup dahsyat hingga membuat orang pada semburat, keluar dari rumahnya untuk menyelamatkan diri. Getaran gempa juga terasa di gedung-gedung bertingkat hingga membuat penghuninya panik.

Untung, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember dibantu para relawan, bergerak cepat untuk mengurangi dampak gempa.

Langkah pertama tim BPBD adalah mengevakuasi warga ke tanah lapang, menjauh dari area bangunan untuk menghindari kemungkinan ada rumah dan bangunan lain yang roboh.

Tidak hanya orang-orang yang berada di rumah tapi yang berada  di gedung bertingkat juga dievakuasi menggunakan tali, bergelantungan di luar tembok.

BACA JUGA: Bupati Jember Minta Bantuan Gubernur Jawa Timur Tangani Banjir Sungai Bedadung

Sementara di pos penjagaan Kantor Bupati Jember terjadi kebakaran akibat getaran gempa membuat jaringan kabel listrik rusak hingga terjadi korsleting.

Namun kebakaran tersebut, tak berlangsung lama karena satu unit mobil pemadam kebakaran segera meluncur ke lokasi untuk memadamkan kebakaran.

Sementara di sudut tanah lapang yang lain, tim BPBD langsung mendirikan posko dengan sangat singkat sebagai tempat penampungan sementara bagi warga yang cedera akibat gempa.

“Dan alhamdulillah semua tertangani dan selamat. Risiko gempa bisa ditekan seminimal mungkin. Dan tadi kita simulasikan gempa 7,0 skala richter ,” ujar Kepala BPBD Jember, Sigit Akbari.

Adegan tersebut adalah simulasi penanganan bencana akibat gempa bumi. Menurut Sigit, simulasi itu selain melatih kesiap-siagaan tim BPBD dan relawan juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana seharusnya warga jika terjadi gempa bumi yang sesungguhnya.

“Jadi masyarakat kita edukasi, salah satunya dengan simulasi agar warga paham dan bergerak mengikuti arahan relawan jika terjadi bencana,” ungkapnya.

Sigit menambahkan, wilayah Kabupaten Jember memiliki kerawanan bencana yang cukup komplit, mulai dari banjir, tanah longsor, bahkan tsunami. Namun BPBD Jember memiliki sumber daya manusia (SDM) dan sarana prasarana tanggap darurat yang cukup lengkap.

Salah satu yang cukup besar perannya adalah para relawan. Diakuinya, BPBD Jember mempunyai ribuan relawan yang setiap saat bisa bergerak memberikan bantuan jika terjadi bencana.

“Mereka rela bekerja tanpa dibayar namun atas panggilan kemanusiaan,” jelasnya.

Selain itu, sedikitnya juga ada 56 komunitas relawan yang tinggal di sejumlah titik rawan bencana. Mereka memiliki keahlian masing-masing sesuai dengan jenis bencana yang datang di sekitar mereka.

“Misalnya di pantai, relawan kita itu adalah para nelayan yang mereka  untuk menyelamatkan korban,” pungkasnya.

Simulasi penanganan bencana tersebut adalah bagian dari peringatan Hari Kesiap-siagaan Bencana Nasional yang dipusatkan di Alun-alun Jember, dan memang setiap tahun digelar (Aryudi AR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button