Jember, Portal Jawa Timur – Djoko Susanto. Wakil Bupati Jember Jawa Timur ini tampak selalu enjoy. Bicaranya yang pelan dan lirih, menjadi ciri khasnya saat berbicara ataupun memberi penjelasan kepada wartawan.
Baca Juga: Ning Ghyta Sebut Dirinya Sudah Mewakafkan Gus Fawait untuk Jember
”kira-kira begitu,” ungkapan ini nyaris selalu menjadi kata akhir dalam setiap kalimat yang dilontarkan. Bukan tidak paham masalah tapi ini menunjukkan kehati-hatian sang wabup dalam memberikan statement. Sebab, sebagai wabup, apa yang diungkapkan tentu menjadi sorotan dan mungkin juga menjadi referensi masyarakat.
Baca Juga: Sikapi Tudingan Bekerja di Luar Tupoksi, Wabup Jember: Saya Juga Punya Kedaulatan
Bisa jadi guratan wajahnya tampak serius namun senyum di bibirnya tetap tersunging. Enjoy dan santai itulah Djoko Susanto. Kok bisa?
“Karena saya tak punya target pragmatis. Target saya bagaimana saya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat,” ucapnya saat dikonfirmasi wartawan usai audiensi dengan Jember Organisasi Masyarakat Sipil (JOMS) di ruang rapat Kantor Bupati Jember, Rabu (19/3/2025).
Pria yang kerap disapa Pak Djos ini selalu santai menyikapi masalah. Walaupun saat ini kabar keretakan relasi bupati dengan wabup Jember cukup kencang berembus, tapi bagi Pak Djos tidak ada masalah apapun.
“Siapa bilang Jember tidak baik-baik saja. Buktinya saya bisa berkumpul dengan ibu-ibu dan siapapun,” terangnya.
Pak Djos mengungkapkan bahwa dirinya tidak punya target apa-apa terkait jabatan yang disandangnya. Apalagi umurnya sudah memasuki senja. Ia merasa harus meyingkirkan ambisi-ambisi pribadi yang kerap menggoda.
“Saya sudah tidak muda lagi, mau apa kalau tidak mengukir kebaikan. Barangkali dengan begitu bisa bernilai jariyah bagi saya,” pungkasnya (Jbr-1/AAR).
