Jember, Portal Jawa Timur – Lomba perkutut bukan sekadar lomba kicauan indah yang muncul dari mulut burung kecil tersebut, tapi juga memberikan efek lain khususnya dalam menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
Itulah yang diharapkan dari ajang Liga Perkutut Jawa Timur (LPJT) Putaran Pertama yang digelar di lapangan Secaba Rindam V Brawijaya Jember, Ahad (5/3/2023).
Menurut Bupati Jember Jawa Timur, Hendy Siswanto, Lomba perkutut tersebut menjadi momentum untuk melestarikan budaya dan lingkungan. Selain itu, tentu akan membuat ekonomi masyarakat semakin menggeliat, khususnya bagi peternak perkutut dan pengrajin sangkar. Semakin banyak lomba, peternak perkutut semakin banyak order, sangkarpun juga kian laris.
“Pemkab Jember akan membantu peternak perkutut Jember karena ini sebagai bagian membuka peluang pekerjaan dan menggerakkan perekonomian,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Katanya, Kabupaten Jember ditunjuk menjadi tuan rumah dalam lomba kontes ini sudah sangat tepat karena memiliki juri yang sangat kompeten.
“Kami berharap di Tahun 2024 agar kontes perkutut Nasional bisa ditempatkan di Kabupaten Jember,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Hendy juga mengucapkan selamat atas dilantiknya kepengurusan Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) Jember periode 2022-2027. Iapun menyatakan menunggu program -program berikutnya dari P3SI Jember.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Bupati Hendy berkenan meresmikan lomba tersebut.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim Liga Perkutut Jawa Timur Tahun 2023 memperebutkan Bupati Cup secara resmi dimulai,” pungkasnya.
Sebelumnya saat memberikan sambutan, Ketua P3SI Wilayah Jawa Timur, H. Gunawan mengungkapkan, Liga Perkutut Jawa Timur akan diselenggarakan dalam 10 putaran selama tahun 2023, yang memiliki tujuan untuk membangkitkan gairah ekonomi mulai dari pengrajin sangkar hingga peternak perkutut.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Forkopimda, Ketua Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) Jawa Timur H. Gunawan, Ketua P3SI Jember beserta pengurusnya.
Lomba itu diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai wilayah di Jember dan sekitarnya. Ke depannya diharapkan lomba ini bisa menjadi agenda yang digelar setiap tahun sebagai wujud upaya untuk menjaga populasi endemik Indonesia (Jbr-1/AAR).
