BLKK Darul Arifin Bangsalsari Jember Cetak Santri Mahir Desain Grafis
Jember, Portal Jawa Timur – Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) masih menjadi pilihan keterampilan favorit santri dalam menyikapi perkembangan zaman dengan tingkat persaingan kerja yang sungguh ketat. Buktinya, sebagian besar pesantren dan lembaga yang mendapatkan bantuan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) memilih kejuruan TIK.
“Kami mengikuti kecenderungan zaman. Sekarang lagi musim TIK, ya kami pilih itu,” ujar penanggungjawab BLKK Pondok Pesantren Darul Arifin, Nur Ali Arifun kepada awak media ini di komplek pesantren setempat, Rabu (1/3/2023).
Pondok Pesantren Darul Arifin terletak sekitar 27, 9 kilometer ke arah barat dari Alun-alun kota Jember, tepatnya di Desa Curahkalong Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember Jawa Timur. Di situlah BLKK tersebut berdiri. Untuk mencapai lokasi itu tidak sulit karena dihubungkan dengan jalan nasional yang cukup lebar. Hanya saat sampai di lapangan, pengunjung mesti melewati jalan desa yang agak sempit namun masih leluasa dilewati kendaraan roda empat.
BLKK Pondok Pesantren Darul Arifin adalah bantuan dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI tahun anggaran 2021, yang difasilitasi oleh anggota Komisi IX DPRI RI, Ir H Nur Yasin. Sejak tahun 2020 hingga tahun 2021, Nur Yasin telah memfasilitasi bantuan 13 BLKK di sejumlah pondok pesantren dan lembaga yang tersebar di Jember, Lumajang hingga Proboliggo.
Menurut Arifun, sapaan akrabnya, kejuruan TIK dengan spesifikasi desain grafis dan CorelDraw cukup diminati oleh santri dan masyarakat sekitar pesantren. Ini bisa dilihat saat digelar pelatihan beberapa bulan lalu, peminatnya cukup banyak, baik dari pesantren maupun luar pesantren. Namun karena peserta pelatihan hanya dibatasi 16 orang, maka banyak calon peserta yang ditolak.
“Tapi peserta semuanya (yang berasal dari luar pesantren) adalah remaja-remaja terdidik,” jelasnya.
Katanya, pasar kerja lulusan pelatihan desain grafis dan CorelDraw, cukup luas. Seandainya males untuk bekerja di luar, lulusan pelatihan bisa bekerja secara mandiri meskipun untuk ini membutuhkan modal peralatan semisal komputer dan sebagainya.
“Jika desain grafis dan CorelDraw ditekuni dengan sungguh-sungguh, tentu akan membuahkan hasil. Tak begitu sulit untuk mencari penghidupan,” tambah Arifun.
BLKK Pondok Pesantren Darul Arifin telah melaksanakan satu kali pelatihan yang sepenuhnya difasilitasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI. Berarti tinggal satu kali pelatihan lagi yang akan digelar atas dukungan Kemenaker RI. Namun walaupun hanya dapat dua kali kuota pelatihan, tidak masalah karena pihak pesantren bisa melaksanakan pelatihan sendiri secara mandiri.
“Toh instruktur sudah siap, dan gedung ini (BLKK) dan peralatannya sudah menjadi milik kami, menjadi aset kami, alhamdulillah,” pungkasnya.
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Darul Arifin, KH Abdullah Syamsul Arifin mengungkapkan rasa syukurnya bahwa santri saat ini sudah melek teknologi, khususnya teknologi informasi. Dan BLKK menjadi salah satu pembuka pintu bagi santri untuk memasuki dunia teknologi informasi.
“Kita patut bersyukur kepada Allah karena santri saat ini bisa masuk ke segala lini, mereka punya keterampilan yang memadai di bidang tertentu, khususnya desain grafis dan sebagainya,” paparnya.
Dewasa ini, katanya, adalah suatu keniscayaan para santri belajar dan memahami perkembangan informasi dan media sosial. Sebab, nyaris tak ada celah pekerjaan yang tidak membutuhkan teknologi informasi.
“Karena itu, BLKK ini sangat penting untuk membekali santri dalam hal keterampilan di bidang teknologi informasi. Dan untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada Pak Haji Nur Yasin atas bantuannya,” pungkasnya (Aryudi AR).
*) Tulisan ini adalah bagian kedua belas dari 13 tulisan tentang BLKK yang difasilitasi oleh anggota FKB DPR RI, Ir H Nur Yasin.