Kurangi Ketergantungan Petani Terhadap Pupuk Subsidi, Petani Asal Wuluhan Jember Membuat Pupuk Anorganik

Jember, Portal Jawa Timur – Walaupun kuota pupuk subsidi sudah ditambah oleh pemerintah, namun tetap saja banyak petani menjerit lantaran sawahnya belum ditaburi pupuk subsidi.
Baca Juga: Dosen UIJ Apresiasi Pupuk Buatan Petani Wuluhan Jember
Niat Pemkab Jember untuk membantu petani dengan mendirikan pabrik pupuk organik, juga tidak banyak membantu. Pasalnya, jumlah produksi pabrik tersebut jauh dari yang dibutuhkan petani.
Baca Juga: Gandeng Abu Darin, Fakultas Pertanian Unej Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair
Karena itu, seorang petani di Desa Ampel Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember, Abu Darin membuat pupuk anorganik untuk menjadi alternatif di tengah susahnya petani mendapatkan pupuk subsidi. Pupuk tersebut bernama Ireng-Ireng. Cara memakainya disemprotkan.
“Saya beri nama Ireng-Ireng karena memang isinya cairan (pupuk) berwarna hitam,” ujarnya saat demo penggunaan pupuk Ireng-Ireng di Jember, Ahad (2/2/2025).
Menurut Abu Darin, salah satu tujuan pembuatan pupuk Ireng-Ireng adalah untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi. Katanya, harga Ireng-Ireng murah berkualitas.
“Menggunakan pupuk ini relatif hemat jika dibandingkan dengan pupuk subsidi apalagi non subsidi. Tapi hasilnya insyaallah tidak mengecewakan. Boleh dicoba,” jelasnya.
Abu Darin menambahkan, dalam satu hektar lahan yang ditanami padi menggunakan pupuk Ireng-Ireng dengan dosis 12 liter, hasilnya diperkirakan tak kurang dari 9 ton gabah. Katanya, pupuk Ireng-Ireng tidak hanya menyebabkan percepatan pertumbuhan padi tapi juga merangsang peranakan pohon padi.
“Sehingga hasilnya banyak,” ungkapnya.
Ia mengakui bahwa sudah cukup banyak petani yang menggunakan pupuk Ireng-Ireng, dan hasilnya cukup memuaskan.
“Ada banyak petani yang bisa ditestimoni,” katanya.
Sementara itu, petani asal Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan, Imam Bukhori Muslim mengungkapkan, dirinya di musim tanam pertama ini menggunakan pupuk Ireng-Ireng dengan luas lahan sekitar 2.500 M2. Meski belum menikmati hasil panennya namun dari pertumbuhan padinya, cukup bagus.
“Alhamdulillah, ini sudah 3 kali disemprot, dan cukup hijau, dan peranakannya banyak,” jelasnya.
Ia lalu bercerita tentang temannya yang menggunakan pupuk Ireng-Ireng untuk tanaman jagung. Hasilnya sangat bagus.
“Malah kulitnya (tongkol jagung) sampai mekar karena besar,” urainya (Jbr-2/AAR).