News

Dosen UIJ Apresiasi Pupuk Buatan Petani Wuluhan Jember  

Jember,  Portal Jawa Timur – Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Jember (UIJ), Endang Wahyu Pujiastutik mengapresiasi kepedulian Abu Darin dalam mencapai  swasembada pangan. Kepedulian petani asal Desa Ampel Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember tersebut diwujudkan dengan membuat pupuk cair bernama Ireng-Ireng.

Baca Juga: Mahasiswa UIJ Gelar PKL Belajar Budidaya Kubis dan Lombok di ‘Basecamp’ PFPVI

“Kita lihat tanaman holtikultura dan lainnya yang diujicobakan oleh petani (menggunakan Ireng-Ireng), nyatanya cukup subur dan menghasilkan buah yang melimpah,” ujar Endang, sapaan akrabnya, saat berkunjung gudang pembuatan Pupuk Ireng-Ireng di Desa Ampel Kecamatan Wuluhan, Rabu (29/1/2025).

Baca Juga: Demi Merenda Masa Depan, Puluhan Mahasiswa UIJ Antusias Praktik Pengeringan Vanili

Endang mengaku belum meneliti kandungan dan komposisi bahan Ireng- Ireng, tapi hasilnya secara kasat mata hasil pupuk tersebut cukup menggembirakan.

“Hasilnya sudah bagus, namun kita masih membutuhkan sekian kali ujicoba untuk memastikan bahwa pupuk itu bagus dan aman buat tanaman,” urainya.

Jika pupuk tersebut itu kelak benar-benar dapat menyuburkan tanah tanpa ada efek samping yang berlebihan, maka pupuk itu bisa menjadi alternatif bagi petani di tengah terbatasnya ketersediaan pupuk subsidi. Dengan demikian, maka swasembada pangan sebagaimana diimpikan Presiden Prabowo Subiyanto, tercapai.

“Salah satu syarat swasembada pangan adalah pupuk yang mencukupi,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Abu Darin mengungkapkan bahwa Ireng-Ireng merupakan pupuk anorganik yang di dalamnya terdapat kandungan nutrisi vegetatif dan generatif hasil proses rekayasa secara kimia, fisik dan/atau biologis.

“Insyaallah Ireng-Ireng akan menstabilkan tanah asam,” jelasnya.

Menurutnya, tanaman yang sehat dan hasil panen yang melimpah sangat dipengaruhi oleh kualitas tanah. Tanah sebagai media tanam harusnya menyediakan berbagai nutrisi yang diperlukan tanaman.

Katanya, tanah asam merupakan tanah dengan tingkat keasaman atau pH yang cenderung rendah. Artinya, ketika pH tanah cenderung rendah, maka nutrisi yang terkandung di dalamnya pun juga rendah.

“Makanya saya mencoba membuat pupuk Ireng-Ireng, semoga bermanfaat,” pungkasnya (Jbr-2/AAR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button