News

Tuntutan Pembukaan Blokade Jalan Ditolak, Pengunjuk Rasa Pro Imasco Jember Pulang Tanpa Hasil

Jember,  Portal Jawa Timur – Ratusan supir truk dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menggelar unjuk rasa di depan Kantor Bupati Jember Jawa Timur, Senin (3/2/2024). Mereka meradang, dan menuntut pembukaan blokade di ruas jalan provinsi dari Rambipuji hingga Puger.

Menurut Korlap aksi, Samsul Rizal, blokade jalan tersebut telah merugikan banyak warga, termasuk pelaku UMKM di sepanjang jalan Rambipuji-Puger.

Selain itu, akibat dari blokade tersebut, truk-truk pengangkut material PT. Imasco Asiatic tidak bisa melewati jalan itu sehingga pabrik semen bermerk Singa Merah tersebut, berhenti beroperasi.

“Ini bukan rahasia lagi, sampai saat ini Imasco merumahkan 1.600 karyawan. Ini dampaknya kepada kami,” ujar Samsul Rizal saat diterima audiensi di aula bawah Kantor Bupati Jember.

Karena itu, ia meminta agar blokade jalan tersebut dibuka sehingga PT. Semen Imasco Asiatic bisa beroperasi lagi. Penutupan akses jalan dari Rambipuji hingga Puger harus dibuka lagi untuk truk-truk besar. Bahkan Samsul Rizal mengancam pengunjuk rasa akan tetap bertahan di halaman Kantor Bupati Jember jika tuntutan tidak dipenuhi.

“Saat ini, detik ini tuntutan kami harus dipenuhi,” tegasnya.

Namun tekanan para demonstran tidak membuat nyali perwakilan Dinas Perhubungan Jember dan Provinsi Jawa Timur ciut. Sebab, pemblokadean jalan tersebut berdasarkan kesepakatan perwakilan Pemkab Jember, Pemprov  Jawa Timur, dan pihak-pihak terkait serta unsur perwakilan warga.

“Jadi tidak semudah membalikkan tangan untuk mengubah keputuasn baru. Kami tidak bisa mengambil keputusan sendiri,” ucap Kepala UPT Dinas Perhubungan Jawa Timur di Jember, Teguh Budiarto.

Menurut Teguh, sesungguhnya tidak ada istilah blokade. Sebab, truk bertonase 15 ton masih dibolehkan melintas di jalan antara Rambipuji-Puger.

“Tidak ada yang namanya penutupan (blokade) itu, tidak ada. Kami hanya melaksanakan apa yang telah disepakati dalam dalam pertemuan itu,” tandasnya.

Kepala Satpol PP Jember, Bambang Saputro selaku pimpinan rapat menegaskan, jika blokade itu mau dibuka lagi maka harus dirapatkan lagi antara pihak-pihak terkait untuk membuat keputusan baru.

“Kalau mau diubah lagi, kami harus duduk bersama lagi karena kami hanya pelaksana di lapangan,” tukasnya.

Unjuk rasa tersebut berakhir tanpa hasil. Mereka pulang dengan tangan hampa (Jbr-1/AAR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button