Tingkatkan Kesejahteraan Petani Kopi, OPOP Jember Sinergi dengan Perumda Perkebunan Kahyangan
Jember, Portal Jawa Timur – One Pesantren One Product (OPOP) Jember menjalin sinergi dengan Perusahaan Daerah (Perumda) Perkebunan Kahyangan Jember. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi.
Sinergi tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh pimpinan kedua belah pihak akhir Februari 2024. Lingkup kerja sama tersebut terkait Pengelolaan Kopi Rakyat Terpadu Kabupaten Jember.
Menurut Sekretaris OPOP Jember, Imam Bukhori, sinergi OPOP Jember dengan perusahaan pelat merah milik Pemerintah Kabupaten Jember itu adalah solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi sekaligus mengangkat nama kopi robusta di jagat perkopian dunia.
“Insyaallah ini banyak manfaatnya untuk kita semua, untuk petani kopi juga,” ujar Bukhori di kediamannya, Ahad (21/4/2024).
Baca Juga: Imam Bukhori, Santripreneur yang Didapuk Jadi Sekretaris OPOP Kabupaten Jember
Salah satu yang menginspirasi kerja sama tersebut adalah pengakuan dunia terhadap Jember sebagai penghasil kopi robusta terbaik dunia. Tidak hanya sekarang, tapi sejak lama kopi robusta Jember mempesona dunia. Bahkan Belanda kerasan di Jember, salah satu alasannya karena ada kopi robusta, selain komoditas lain yaitu tembakau.
“Kami ingin mem-branding Jember dengan kopi robustanya,” jelas Bukhori.
Bukhori menambahkan, kerja sama tersebut dimaksudkan untuk hilirisasi kopi. Katanya, luas lahan kopi rakyat di Jember mencapai lebih 50.000 hektare, namun 99 persen produk kopi rakyat di Jember dijual keluar, sehingga belum bisa meningkatkan kesejahteraan petani kopi.
“Dengan hilirisasi, kopi memiliki nilai tambah. OPOP dan Perumda Perekebunan Kahyangan insyaallah siap memfasilitasi,” jelasnya.
Dikatakannya, sinergi OPOP Jember dengan Perumda Kahyangan cukup pas dan menimbulkan simbiosis mutualisme. Katanya, OPOP Jember mempunyai jaringan petani kopi sekitar 72.000 orang yang terus-menerus memproduksi kopi. Sedangkan Perumda Perkebunan Kahyangan adalah perusahaan kopi yang tentu sudah sangat paham bagaimana merawat kopi, membuat kopi yang berkwalitas hingga menghasilkan produk turunan kopi.
“Salah satu realisasi kerja sama itu adalah Perumda akan membeli kopi milik petani dengan harga yang wajar,” tambah Bukhori.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Perkebunan Kahyangan Jember Sofyan Sauri mengungkapkan bahwa salah satu tujuan kerja sama itu adalah agar petani kopi tidak terjebak dalam kubangan para pengijon. Sejauh ini, katanya, banyak petani kopi yang lari ke pengijon untuk mendapatkan modal di awal-awal penanaman kopi. Padahal sistem ijon sungguh merugikan petani. Sebab, bunga yang dibebankan ke petani cukup mencekik leher.
“Kalau (petani) butuh dana di awal ya kami berikan dengan catatan kita jaga bersama-sama kepercayaan,” pungkasnya (Jbr-1/AAR).