News

Mbah Supardan, Kisah Hidup Warga Gelang Jember Ini Menyayat Hati, Rumahnya Jebol, Tinggal di Dapur yang Sempit

Jember, Portal Jawa Timur – Mbah Supardan, begitu orang memanggilnya. Kisah hidupnya sungguh menyatat hati. Rumah Warga Dusun Tampingan Desa Gelang Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember ini, rusak, atapnya jebol akibat diguyur hujan hampir dua bulan lalu. Mbah Supardan pun tinggal di dapurnya yang cukup sempit.

Lokasi rumahnyapun cukup rawan, hanya berjarak sekitar 1,5 meter dari bibir tebing sungai Sumberpandan. Jika tak hati-hati berjalan, bisa terpeleset dan tercebur ke sungai yang curam itu.

Baca Juga: Sentra Mahatmiya Bali dan Bupati Jember Puji Dinsos yang Bekerja Cekatan

“Rumahnya memang di sini sejak lama,” ujar Ketua RT 04/RW 15 Desa Gelang, Abdul Afi di kediaman Mbah Supardan, Senin (15/4/2024).

Hampir tak percaya di daerah yang hampir semua ruas jalannya kinclong dengan lampu yang terang benderang ini, masih ada manusia semiskin Mbah Supardan. Jarak dari rumah Mbah Supardan menuju kebun teh Gunung Gambir, hanya sekitar 6 kilo meter, dan beraspal semua kecuali hampir satu kilometer menuju rumah Mbah Supardan yang hanya dibuat makadam.

Baca Juga: Wow, Rp28 Miliar Anggaran Renovasi Alun-alun Jember, Aktivis: Kita Harus Awasi Detail Penggunaan Dananya Agar Tak Dikorupsi

Hampir tak percaya juga keberadaan Mbah Supardan tak terdeteksi oleh dinas terkait. Pasalnya, lokasi rumah wanita malang itu, hanya sekitar 200 meter dari gapura pintu masuk Kebun Sumberpandan, milik PDP Kahyangan. Gapura Kebun Sumberpandan itu diresmikan tanggal 28 Agustus 2008 oleh Direktur Utama PDP Jember Syafril Jaya.

“Kami sudah berkali-kali mengajukan (bantuan untuk Mbah Supardan) ke pemerintah tapi gak dapat, tapi dari desa (Pemerintah Desa Gelang) dapat,” tambahnya.

Menurut Afi, suami Mbah Supardan sudah meninggal sekitar 20 tahun lalu. Dia punya dua anak: Suraji dan Dulla. Suraji merantau ke Sumatera, sedangkan Dulla ada di Bondowoso. Tinggallah Mbah Supardan seorang diri. Untuk makan sehari-hari sepenuhnya dibantu tetangga.

“Dua anaknya itu sudah tidak jelas ceritanya gimana sekarang. Katanya sudah meninggal,” jelas Afi.

Dihubungi terpisah, Kepala Desa (Kades) Gelang, Yusro membenarkan bahwa Mbah Supardan memang dapat BLT dari Pemerintah Desa Gelang.

“Namun yang tahu persis, RT-nya (Abdul Afi),” jelas Yusro.

Ia menambahkan, Mbah Supardan kadang tinggal di rumah familinya di Desa Jatiroto Kecamatan Sumberbaru, dan disarankan agar tinggal di rumah familinya itu biar ada yang merawat, namun ia lebih memilih tinggal di rumahnya sendiri.

“Enam bulan lalu saya ke sana (rumah Mbah Supardan), namun yang bersangkutan tidak ada di tempat, katanya tinggal di Jatiroto (di rumah familinya),” pungkasnya (Jbr-1/AAR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button