Wow, Rp28 Miliar Anggaran Renovasi Alun-alun Jember, Aktivis: Kita Harus Awasi Detail Penggunaan Dananya Agar Tak Dikorupsi
Jember, Portal Jawa Timur – Sebentar lagi Alun-alun Jember Jawa Timur akan direnovasi. Anggaran mega proyek tersebut cukup fantastis, hampir Rp28 Miliar, tepatnya Rp27.895,279,500. Sejatinya, program tersebut merupakan proyek yang tertunda di tahun 2023. Ketika itu, renovasi Alun-alun Jember dianggarkan Rp7,2 Miliar bahkan sudah ditender, namun akhirnya ditunda, entah kenapa. Kini justru muncul lagi dengan anggaran super jumbo.
Baca Juga: Mau Bersolek, Alun-alun Jember Bakal Ditutup Total
Program dan anggaran renovasi Alun-alun Jember senilai hampir Rp28 Miliar itu sudah muncul di Aplikasi SIRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan) Pemerintah Kabupaten Jember tahun 2024, dengan leading sector Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman Dan Cipta Karya pimpinan Rahman Anda.
Anggaran sebesar itu dibagi dalam 4 paket dengan tema khusus pembangunan Alun-alun Jember. Pertama, pengeboran menara air Alun-alun Jember dengan pagu anggaran Rp523.116.200. Kedua, lanscap Alun-alun Jember Rp20,381,182,600. Ketiga, struktur video Alun-alun Jember Rp6,649.420.700. Dan keempat adalah jasa konsultasi pengawasan lanscap Alun-alun Jember Rp341.560.000. Metode pemilihan rekanan adalah tender, kecuali point keempat: seleksi.
Menurut aktivis anti korupsi, Muhammad Husni Thamrin, boleh-boleh saja Pemkab Jember memilik program prestisius seperti pembangunan Alun-alun Jember dengan anggaran besar, namun penggunaan dananya harus transparan, mulai siapa pemenang tendernya, kenapa rekanan itu menang tender, dan sebagainya.
“Kita harus awasi detail penggunaan dananya agar tak dikorupsi. Untuk apa saja dana sebesar itu, apa gunanya, dan sebagainya,” urai Thamrin di Jember, Ahad (14/4/2024).
Pria yang juga advokat itu mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi jalannya renovasi alun-alun Jember nanti. Sebab anggaran yang bejibun itu adalah uang rakyat yang berasal dari pajak dan sebagainya. Dengan pengawasan bersama-sama, maka bisa meminimalisasi adanya penyimpangan.
“Logikanya, diawasi saja banyak proyek dikorupsi, apalagi tidak diawasi,” tambahnya.
Jika misalnya dalam perjalanan pembangunan Alun-alun Jember terjadi indikasi penyimpangan, Thamrin menegaskan akan melaporkan ke aparat penegak hukum agar ditindak lanjuti dengan pengusutan hingga tuntas.
“Sudah terlalu banyak uang yang menguap dari tahun ke tahun,” pungkasnya (Jbr-1/AAR).