Alun-alun Jember Barokah, Bupati Jember: Saya Bisa Buat Alun-alun Mengkilap, tapi untuk Apa Jika Warga Susah Mencari Makan
Jember, Portal Jawa Timur – Alun-alun Jember barokah, harus bermanfaat untuk kepentingan masyarakat. Tidak sekadar menjadi tempat upacara dan refreshing tapi juga sebagai tempat mencari nafkah. Sebab, lokasi Alun-alun sangat strategis, berada di pusat kota yang dikelilingi oleh gedung pemerintah dan gedung-gedung perkantoran.
Baca Juga: Nobar Indonesia Versus Argentina Gerakkan Roda Ekonomi Masyarakat
“Alun-alun Jember barokah, anugerah dari gusti Allah. Coba kita lihat di barat Alun-alun ini ada masjid yang cukup megah, masjid al-Baitul Amin yang selama lima waktu (sehari) berdoa kepada Allah,” ujar Bupati Jember Jawa Timur Hendy Siswanto saat memberikan sambutan dalam Penutupan Pameran dan Bursa Barang Antik di Alun-alun Jember, Ahad (16/7/2023) malam.
Menurutnya, Alun-alun harus dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat semaksimal mungkin, terutama untuk menggerakkan ekonomi. Karena itu, Bupati Hendy mengaku berkomitmen untuk memfasilitasi pelaku UMKM agar bisa berjualan di Alun-alun dengan cara menggelar kegiatan yang berpotensi menyedot banyak pengunjung.
“Setiap ada kegiatan pasti ada keuntungan ekonomi. Alun-alun Jember barokah. Saya bisa menaruh kegiatan ini di JSG, di Rembangan tapi untuk apa kalau tidak ada yang nonton,” tambahnya.
Bupati yang juga pengusaha itu mengaku tak peduli Alun-alun dibilang tidak rapi, tidak tertata, bahkan dituding seperti pasar. Bagi Bupati Hendy, tudingan itu masalah tidak asalkan masyarakat tidak sulit mencari penghasilan. Katanya, untuk menjadikan Alun-alun bersih mengkilap, sangat mudah. Tinggal merelokasi pedagang kaki lima yang selama ini mencari makan di Alun-alun.
“Sebagai bupati, Saya bisa membuat Alun-alun mengkilap, bisa dan mudah, tapi untuk jika warga susah mencari makan,” terangnya.
Sementara itu, KHR Cholil As’ad Syamsul Arifin dalam sebuah ceramahnya beredar di masyarakat, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah khususnya di Jawa Timur adalah settingan Walisongo yang menempatkan masjid sebagai bagian penting dari pemerintah. Hampir semua kota/kabupaten di Jawa Timur Alun-alun selalu berdampingan dengan masjid
“Alun-alun ada di tengah, di baratnya ada masjid, di sebelahnya ada pendopo dan sebagainya. Itu terjadi di hampir semua kabupaten,” ungkapnya (Jbr-1/Aryudi AR).