Pendidikan

Rektor UIN KHAS Jember, Prof Hepni Minta Jajarannya Tak Menggunakan BOLA Tapi Memakai SULTAN

Probolinggo,  Portal Jawa Timur – Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember Prof Hepni Zain meminta jajaran di bawahnya agar dalam melayani mahasiswa tak lagi menggunakan BOLA tapi memakai konsep SULTAN.

Permintaan tersebut Prof Hepni ungkapkan saat memberikan sambutan dalam acara Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Berbasis OBE yang digelar oleh Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN KHAS Jember di Nadia Hotel Bromo Probolinggo Jawa Timur, Jumat (28/6/2024).

Baca Juga: Rektor UIN KHAS Jember Prof Hepni: Yang Dibutuhkan Sarjana Adalah Perubahan Ulat, Bukan Perubahan Ular

Ya, Prof Hepni memang tak pernah mengalami paceklik gagasan untuk memunculkan istilah baru yang segar dan sarat makna. Kali ini ia melontarkan istilah BOLA dan SULTAN. Tentu saja, BOLA yang dimaksud bukan bola untuk permainan sepak bola. Begitu juga SULTAN, bukan sebutan gelar yang biasa dipakai dalam sebuah kerajaan.

Baca Juga: Fida, Hafal 30 Juz Al-Qur’an Sekaligus Wisudawan Terbaik UIN KHAS Jember: Ini Dia Profilnya

BOLA yang dimaksud adalah kepanjangan dari bulet (rumit), old style (gaya lama), lambat, dan aoleng (bahasa Madura yang berarti pusing). Sedangkan yang dimaksud SULTAN adalah akronim dari seger (segar), ulet (ulet), lincah (lincah), aktif (aktif), dan nyegoro (nyaman).

Prof Hepni berharap agar pelayanan akademik di FTIK UIN KHAS Jember yang sebelumnya menggunakan konsep BOLA diubah menjadi SULTAN. Konsep pelayanan BOLA harus segera ditinggalkan. Pelayanan ini dinilai sering menyulitkan mahasiswa dalam proses administrasi.

“Sebagai gantinya, konsep pelayanan SULTAN diperkenalkan, yang meliputi seger, ulet, lincah, aktif, dan nyegoro,” harap Prof Hepni.

Ia meminta agar pelayanan akademik harus mengedepankan prinsip-prinsip SULTAN, yakni memiliki jiwa melayani, energik, ramah, memudahkan yang dilayani, aktif dalam memberikan informasi akademik, serta memberikan kemudahan alur pelayanan administrasi baik kepada mahasiswa, sesama karyawan, maupun dosen.

“Di era sekarang, pelayanan harus lebih energik, ramah, dan memudahkan. Kita harus aktif memberikan informasi akademik dan memastikan kemudahan dalam alur pelayanan administrasi,” tambahnya.

Sementara itu,  Dekan FTIK UIN KHAS Jember H Abdul Mu’is Shanhaji berharap agar Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum OBE ini lebih berdaya guna dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Apalagi para koordinator prodi sudah berusaha untuk melakukan evaluasi dan penyesuaian kurikulum dengan mengundang beberapa narasumber sesuai keahlian masing-masing.

“Diharapkan melalui kegiatan ini benar-benar bisa menjadi momen terbaik untuk menghasilkan kurikulum yang benar-benar relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.

Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 76 orang, mulai dari rektor, pimpinan fakuktas (Dekanat), para kepala jurusan, para koordinator prodi, dan seluruh tim pengembang kurikulum masing-masing prodi.  Acara ini akan berakhir hingga tanggal 30 Juni 2024 (Jbr-1/AAR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button