Fida, Hafal 30 Juz Al-Qur’an Sekaligus Wisudawan Terbaik UIN KHAS Jember: Ini Dia Profilnya
Jember, Portal Jawa Timur – Naili Alvi Mufidah. Nama ini disebut dua kali oleh MC agar tampil ke depan untuk menerima penghargaan dari Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember Prof Hepni Zain di sela-sela wisuda di Gedung Kuliah Terpadu (GKT), Selasa lalu.
Fida, sapaan akrabnya, ternyata adalah wisudawan terbaik dengan IPK 3,76. Ah, mungkin predikat wisudawan terbaik tidak seberapa seksi, tapi dia juga adalah hafidzah 30 juz. Luar biasa.
Dengan tenang, Fida melangkahkan kaki dengan agak cepat menuju panggung untuk menerima penghargaan dan hadiah dari berbagai sponsor. Didampingi orang tuanya, Fida menerima ucapan selamat dari Prof Hepni dan para pejabat UIN KHAS Jember. Senyum terus mengembang dari bibir Fida seraya menerima ucapan selamat.
Baca Juga: Inilah Profil Fia, Sang Penyumbang Medali Emas UIN KHAS Jember di Ajang Porsi Jawara 1
“Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah. Tapi terus terang saya tidak pernah menyangka akan seperti ini. Sebab biasanya wisudawan terbaik itu kena fakultas lain, bukan FUAH,” ucapnya kepada awak media ini, Jumat (14/6/2024).
Fida lahir di Jember ketika kalender menunjuk angka 14 Agustus 2002. Ia adalah anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Nur Fatah dan Mariatul Qibtiyah.
Fida mengaku senang membaca Al-Qur’an sejak kelas 2 MTs di dekat rumahnya. Kecintaannya pada Al-Qur’an bukan sekadar mengaji biasa tapi menghafal. Hal ini menemukan momentumnya ketika mondok di Pesantren Yasinat Wuluhan. Di situlah Fida melanjutkan pendidikan ke Madrasah Aliyah (MA). Beriringan dengan itu, keinginan untuk menghafal Al-Qur’an semakin tinggi.
“Namanya di pondok, kalau ngaji memang sudah rutin, dan saya lanjut menghafal Al-Qur’an,” tuturnya.
Setelah lulus MA, Fina memutuskan kuliah di Fakultas Usuludin Adab dan Humaniora (FUAH) mengambil Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Gadis pemilik tahi lalat di sudut kiri bibir atasnya ini mengaku tertarik memilih jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir karena banyak sekali di Al-Quran ayat yang berbunyi khoirunnas.
“Saya ingin tahu manusia yang disebut khoirunnas, sebaik-baik manusia, manusia ya seperti apa dan bagaimana,” jelasnya.
Kendati Fida fokus di kuliah namun tak mengabaikan hafalannya. Katanya, di FUAH memang ada mata kuliah ekskul, di antaranya adalah pengembangan hafalan Al-Qur’an. Setiap hari ia menghafal Al-Qur’an dan menyetor kepada pengasuh.
“Sebulan dua kali saya pulang ke rumah, dan saya bisa menyetor hafalan kepada ustadz saya di dekat rumah,” jelasnya.
Menurut Fida, hobinya menghafal Al-Qur’an dan menekuni studi, tidak berbenturan waktu. Dalam sehari semalam ada 24 jam, masih bisa berbagi waktu untuk hafalan dan untuk tugas-tugas kuliah serta kepentingan lain.
“Yang pasti setiap hari sebelum subuh saya menghafal. Setelah itu menyesuaikan dengan jadwal kuliah,” urainya.
Karena tekun menghafal, Fida sudah berhasil menghafal 30 juz saat masih semester dua (2021). Kendati sudah hafal, namun harus dirawat dengan cara muroji’ (mengulang hafalan). Setiap hari diulang, digilir mulai dari juz 1 hingga juz 30.
“Itu salah satu cara agar hafalan tidak hilang,” tambahnya.
Di sisi lain, Fida juga tekun kuliah, tugas-tugas tak pernah diabaikan. Akhirnya ia bisa menyelesaikan kuliahnya dengan durasi 3 tahun 3 bulan 25 hari, dengan IPK 3,76.
Salut. Mencari orang hafal Al-Qur’an 30 juz tidak begitu susah. Menemukan mahasiswa berpredikat terbaik dengan IPK tinggi juga tak sulit. Tapi predikat terbaik sekaligus hafidzah 30 juz, sulit sekali ditemukan. Kedua predikat itu ada dalam diri Fida, produk UIN KHAS Jember. Alfun mubarok laki (Jbr-1/AAR).