Sulastri, Kader TPK Baratan Jember dan Komitmennya Mengentas Angka Stunting
Jember, Portal Jawa Timur – Sulastri. Dia warga biasa, tinggal di Kelurahan Baratan Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Sulastri hanya menjadi kader Tim Pendamping Keluarga (TPK), namun mempunyai komitmen yang tinggi untuk mengentas angka stunting cukup tinggi.
Baca Juga: Tekan Angka Stunting, Plt. Kepala DP3AKB Jember Minta Masyarakat Hindari Pernikahan Dini
Salah satu buktinya bisa dilihat saat dia mendampingi dua balita untuk memeriksakan kesehatannya di Posyandu terdekat, Sabtu lalu. Salah satu dari dua balita itu bernama Alriski.
Baca Juga: Suprihandoko Tak Pernah Lelah Sosialisasi Pencegahan Stunting
Alriski masih berusia 40 bulan. Ia adalah putra ke-5 dari pasangan Paeng dan Wahyuni. Mereka tinggal di Kelurahan Baratan Kecamatan Patrang, Jember.
Kondisi Alriski memang harus mendapat perhatian yang lebih. Perkembangan tubuhnya lamban, yang kemungkinan besar kurang mendapat asupan gizi dari ibunya selama dalam kandungan.
Menurut Sulastri, pencegahan stunting bukan hanya tugas pemerintah dan pihak orang tua tapi juga tanggungjawab segenap lapisan masyarakat.
“Bahwa ini upaya kecil yang bisa kami lakukan, agar menjadi contoh untuk semua lapisan masyarakat, agar bersama-sama mewujudkan Jember bebas stunting,” ujarnya di rumahnya, Ahad (17/6/2024).
Menurutnya, keluarga mempunyai peran sangat penting dalam penanganan dan pencegahan balita yang mengalami stunting. Sebab keluargalah yang paling dekat dengan balita sehingga mestinya keluarga paling tahu kondisi si anak.
Selain keluarga, tetangga mestinya juga ambil bagian terhadap penanganan stunting yang diderita oleh keluarga lainnya. Sebab dalam jangka panjang balita yang hidup dalam kondisi stunting akan menjadi beban bagi masyarakat.
“Kami menyadari pentingnya peran serta masyarakat, dalam hal ini tetangga untuk menggalakkan kembali gotong royong dan semangat kebersamaan di masyarakat,” katanya.
Sulastri mengakui bahwa pencegahan stunting memerlukan kesadaran semua pihak, terutama keluarga, dan tidak hanya dilakukan di hilir tapi juga dari hulu.
“Sebab kalau bicara pencegahan, harus dimulai sejak dari usia pernikahan, saat hamil, hingga melahirkan dan menyusui,” ucapnya.
Beruntung Pemkab Jember mempunyai Sulastri, anggota TPK Kelurahan Baratan. Sulastri adalah satu di antara 5.000-an anggota TPK se-Kabupaten Jember. Mereka menyebar dari kecamatan hingga desa dan kelurahan.
TPK pertama kali diinisiasi dan dibentuk oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) sekian tahun yang lalu. Konon, gagasan DP3AKB tersebut akhirnya diadopsi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (bkkbn).
Sulastri tidak bisa sendirian. Sebesar apapun komitmennya untuk membantu pemerintah mengentas angka stunting, namun ia memiliki keterbatasan. Tapi semangatnya perlu didukung sekaligus dihargai, dan diharapkan bisa mengalirkan teladan bagi TPK yang lain. Mengentas angka stunting butuh sinergi, kolaborasi, dan akselerasi di lapangan (Jbr-1/AAR).