Tokoh

Pak Achmad dan Semangat Pengabdian yang Tak Pernah Padam

Drs. H Achmad Sudiyono, SH., M.Si. Nama ini tak asing di kalangan masyarakat Jember Jawa Timur. Pak Achmad, sapaan akrabnya, cukup lama malang melintang di lingkungan birokrasi. Ia pernah menduduki sejumlah pos penting di lingkungan Pemkab Jember. Di antaranya adalah Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian dan ESDM, dan pernah juga menjadi guru sekoah luar biasa.

Masa pensiun sudah lama  ia nikmati. Kini Pak Achmad muncul lagi di ruang publik. Bukan untuk mengajar tapi untuk sosialisasi, dengan nawaitu ingin meneruskan pengabdian lewat parlemen. Ya, Pak Achmad saat ini mantap untuk maju sebagai Caleg DPR RI lewat Parta NasDem Dapil Jember-Lumajang.

Insyaallah, saya siap maju di Pileg 2024,” ucapnya kepada awak media ini di sela-sela kegiatan sosialiasi di Jember, Jumat (17/2/2023).

Pak Achmad adalah sosok yang tak bisa diam. Semangat pengabdiannya untuk masyarakat tak pernah padam. Menikmati masa pensiun, sesungguhnya bagi dia dan keluarganya sudah lebih dari cukup untuk menjalani hidup nyaman melewati hari-harinya. Namun dari sisi manfaat untuk masyarakat luas, jelas kurang. Kebiasaan berbagi yang dia lalukan, juga terbatas. Karena itu, ia mencari cantolan lain, akan mengadu keberuntungan lewat kontestasi Pileg tahun 2024 nanti. Jika Allah mentakdirkan dia terpilih, tentu kebiasaan berbagi akan ditingkatkan.

“Saya punya keyakinan, bisa. Dan kelak jika ada tadkir Allah saya akan meneruskan kebiasaan lama saya (berbagi),” tambahnya.

Menurut Pak Achmad, parlemen harus dijadikan sebagai ladang pengabdian dan ibadah. Bahwa ada tuntutan materi dan fasilitas dari sebuah pekerjaan, memang ya dan harus diakui,  tapi jangan sampai meninggalkan pengabdian. Apalagi di DPR RI, tentu cakupan pengabdiannya semakin  luas dan kewenangannya juga kian banyak.

“Anggota DPR RI punya kewenangan untuk menyusun anggaran, juga punya fungsi pengawasan, dan membuat regulasi,” urainya.

Bagi pria berusia 62 tahun ini, pengabdian harus menjadi ruh dari sebuah pekerjaan, lebih-lebih bagi anggota legislatif karena di pundaknya ada beban suara rakyat. Karena motifnya pengabdian, maka Pak Achmad tidak pernah ragu untuk berupaya sekuat tenaga guna meraih kemenangan.

Ya, maju terus pantang mundur. Ibaratnya, sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang (ADV/Jbr-3).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button