News

Nur Yasin dan Agus Nur Yasin, Tak Serupa tapi Sama

Ya, Nur Yasin dan Agus Nur Yasin memang beda tapi sama dalam banyak hal, terutama dalam mengabdi untuk kepentingan umat

Jember,  Portal Jawa Timur – Banyak orang mengira Nur Yasin dan Agus Nur Yasin mempunyai hubungan kekerabatan lantaran namanya ada kesamaan. Padahal sesungguhnya tidak. Keduanya tak ada hubungan famili kecuali hanya akhun fillah. Wajahnya pun beda alias tak serupa.

Profesinya juga beda. Yang pertama adalah anggota FKB DPR RI. Sedangkan yang kedua adalah Ketua Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Kencong Kabupaten Jember.

Baca Juga: 69 Tahun, Nur Yasin Semakin Mantap Menebar Manfaat

Persamaannya adalah Nur Yasin dan Agus Nur Yasin sama-sama asli Jember. Keduanya sama-sama berkecimpung di organisasi Ansor. Bahkan kiprah Nur Yasin semakin mantap di Ansor setelah dikukuhkan sebagai Dewan Penasehat PC Gerakan Pemuda Ansor Kencong yang ditandai dengan pemasangan jaket oleh Agus Nur Yasin di sela-sela Reses H Nur Yasin di Jombang Kabupaten Jember Jawa Timur, Selasa (8/8/2023).

“Enak jaket ini, insyaallah ini akan saya pakai sendiri terus,” ujarnya.

Sebagai warga NU, tentu Nur Yasin tidak asing dengan Ansor. Menurutnya, Ansor sebagai benteng ulama memiliki tugas yang cukup mulia. Kiprah Ansor sejak zaman dulu hingga saat ini tak diragukan lagi dalam membela bangsa.

Agus Nur Yasin saat memasangkan jaket Banser kepada Nur Yasin

Nur Yasin mengisahkan, enam tahun sebelum menjadi anggota DPR RI, dirinya membeli lahan di sebuah daerah di Jakarta. Lahan tersebut sebenarnya diincar banyak pihak, terutama warga keturunan karena lokasinya cukup strategis.

Dengan berbagai cara mereka berusaha agar lahan itu tak jatuh ke tangan Nur Yasin. Mereka bahkan meneror Nur Yasin dengan cara mendatangkan orang-orang bayaran untuk lalu lalang di depan lahan itu. Tapi Nur Yasin tak gentar. Bahkan ia pernah berpikir untuk mengeluarkan karakter maduranya: melawan secara fisik. Sebab, sebagai orang keturunan Madura, Nur Yasin tentu memiliki banyak jaringan kelompok Madura di Jakarta.

“Tapi untuk apa saya pakai cara kekerasan, saya orang terdidik masak seperti itu,” ucapnya.

Nur Yasin ingin melawan mereka tanpa harus perang. Di depan lahan itu, memang dipasang dua bendera: merah putih dan NU. Akhirnya, ia punya ide untuk menurunkan anggota Banser guna menghadapi mereka.

“Saya panggil satpam di situ, saya suruh pakai seragam Banser milik saya, namun nama Nur Yasin di baju itu saya copot sulu. Saya suruh satpam itu mondar-mandir saja di depan lahan saya. Saat mereka datang lagi, langsung pulang setelah tahu ada Banser di situ.  Dan mereka tak pernah datang lagi,” kisahnya.

Ya, Nur Yasin dan Agus Nur Yasin memang beda tapi sama dalam banyak hal, terutama dalam mengabdi untuk kepentingan  umat (Jbr-2/AAR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button