Agama

LAZ Sidogiri Cabang Jember Berbagi Kebahagiaan Bersama Yatim dan Duafa

Jember,  Portal Jawa Timur – Lembaga Amil Zakat (LAZ) Sidogiri Cabang Jember memberikan bingkisan kepada 44 anak yatim dan duafa. Pembagian santunan itu dikemas dengan tajuk Bahagia Muharram Cinta Yatim dan Duafa yang dilaksanakan di Musala Al-Hikmah, Jalan Lumba-lumba Kelurahan Sempusari Kabupaten Jember Jawa Timur, Rabu (24/7/2024) malam.

Baca Juga: Tutup Tahun, ‘Sidogirian’ Jember Gelar NKS

Dalam sambutannya, Kepala LAZ Sidogiri Cabang Jember, A. Muhith Arfa’i mengungkapkan, Bahagia Muharram Cinta Yatim dan Duafa adalah wujud kepedulian pihaknya terhadap anak yatim dan  duafa. Sebab mereka memang perlu dibantu dan dibahagiakan hidupnya.

Baca Juga: IASS Jember Wilayah 6 Gelar Shalat Subuh Berjemaah

“Kita harus bergerak untuk membantu mereka, yatim dan duafa” jelasnya.

Ia menambahkan, LAZ Sidogiri Cabang Jember mempunyai sejumlah program yang terkait dengan pemberdayaan anak yatim dan duafa. Selain santunan, juga ada program belanja bersama. Yaitu mengajak para yatim dan duafa untuk belanja pakaian sendiri di momentum tertentu.

Baca Juga: Ra Ubed Terpilih Lagi Pimpin Ikatan Alumni Santri Sidogiri Wilayah Jember

“Kami ingin mereka juga sama merasakan kebahagiaan seperti anak-anak pada umumnya,” ucapnya.

Ketua Takmir Musala Al-Hikmah H. Bambang Sigit Pramono mengatakan, kegiatan tersebut tidak menggunakan istilah santunan, tapi Bahagia Muharram Cinta Yatim dan Duafa. Sebab, ia ingin menghapus kesan seolah-olah mereka hanya butuh santunan, namun sesungguhnya juga butuh kebahagiaan.

“Sayalah orang paling bahagia malam ini karena bisa berada di tengah-tengah yatim dan duafa. Selama ini Musala Al-Hikmah tidak pernah penuh oleh para yatim dan duafa, tapi sekarang penuh. Mereka membawa berkah,” urainya.

Di tempat yang sama, Ketua Pengurus Wilayah Ikatan alumni Santri Sidogiti (IASS) Gus Ubaidillah menyampaikan terima kasih kepada para donatur yang telah menyisihkan sebagian  rezekinya untuk disampaikan kepada yatim dan duafa. Katanya, segala harta benda kelak akan hilang dan terputus dari pemiliknya kecuali yang disedekahkan.

“Termasuk yang diberikan keada yatim dan duafa, ini akan kekal,” ucapnya.

Ustadz Dairobi Naji saat memberikan tausiyah

Sementara itu, Ustadz Dairobi Naji dalam tausiyahnya menerangkan bahwa  manusia yang paling mulia dan agung adalah mereka yang berstatus sebagai yatim. Katanya, para Nabi Allah juga banyak yang yatim. Di antaranya adalah Nabi Muhammad SAW, Nabi Musa, Nabi Isa, dan sebagainya. Oleh karena itu, para yatim dan duafa tak perlu berkecil hati.

“Ada banyak figur yang agung di dunia ini yang mana berstatus sebagai yatim,” ungkapnya.

Ustadz Dairobi lalu menyitir Firman Allah terkait dengan orang yang dicap sebagai pendusta agama dan hari pembalasan. Katanya, cap pendusta agama diberikan kepada mereka yang suka menghardik anak yatim. Begitu agungnya anak yatim, sampai-sampai di dalam Al-Qur’an cukup banyak penjelasan soal anak yatim.

“Menghardik anak yatim, sangat dilarang. Memperlakukan anak yatim dengan semena-mena, itu sangat dilarang. Agama Islam sangat mengagungkan anak yatim,” pungkas Ustadz Dairobi yang juga alumni Pondok Pesantren Sidogiri itu (Jbr-1/AAR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button