Politik

H Ahmad Halim, Belajar dari Kekalahan Kini Menatap Kursi Ketua DPRD Jember

Jember,  Portal Jawa Timur – Kekalahan terkadang cukup menyakitkan. Tapi bagi orang yang bijak, kekalahan justru menjadi pupuk untuk menyuburkan perjuangan guna meraih kemenangan di masa mendatang. Kekalahan justru menjadi modal untuk membidik kesuksesan di waktu yang lain. Ya, belajar dari kekalahan itulah yang dilakukan H Ahmad Halim, Wakil Ketua DPRD Jember.

“Saya dua kali kalah di Pileg, pertama saat masih bergabung dengan PKB. Kedua, saat nyaleg lewat Partai Gerindra. Saya belajar dari kekalahan-demi kekalahan hingga akhirnya berhasil ,” ujarnya di gedung DPRD Jember, Selasa (23/7/2024).

Baca Juga: Alfian Andri Wijaya Legislator Gerindra Jember, ‘Tersesat’ di Jalan yang Benar

Halim, sapaan akrabnya, lahir di Jember 48 tahun lalu, tepatnya 25 Desember 1976. Keluarga besar  Halim adalah pedagang yang cukup berada. Selain berdagang juga bertani dengan sawahnya yang cukup luas. Sejak kecil Halim bercita-cita jadi pengusaha, atau minimal meneruskan usaha orang tuanya: menekuni pertanian dan mengembangkan usaha dagang.

Baca Juga: Bupati Jember Sebut Partai Gerindra Tetap Kritis tapi Konstruktif

“Sejak  lama saya ingin jadi pedagang, dan sudah merintis usaha dagang  selain  bertani,” jelasnya.

Namun takdir berkata lain, Halim akhirnya menjejakkan kakinya di dunia politik, sebuah dunia yang konon penuh dengan tipu-tipu.

Ketertarikan Halim terhadap dunia politik, berawal dari perkawanannya dengan kalangan Ansor Jember. Bahkan Halim sendiri pernah menjadi Ketua GP Ansor Jember. Di awal-awal PKB didirikan, Ansor-NU dan PKB memang setali tiga uang. Tak bisa dipisahkan.

Dari situ akhirnya Halim bergabung dengan  PKB. Namun bukan serta-merta, tapi dimulai dari bawah: Ketua Ranting, Ketua PAC, Ketua Garda Bangsa hingga menjadi fungsionaris DPC PKB Jember.

Halim lalu memutuskan ikut kontestasi Pileg lewat Dapil 1, namun belum berhasil. Meski kalah namun ia tetap setia berada di bawah naungan bumi bundar bintang sembilan (PKB). Belajar dari kekalahan, Halim maju lagi di Pileg tahun 2004-2009. Dan kali ini berhasil. Itulah kali pertama Halim menjadi legislator DPRD Kabupaten Jember.

Alhamdulillah terpilih, saya menjadi wakil rakyat saat itu,” lanjut Halim.

Bergabung dengan Partai Gerindra

Namun dalam perjalanannya bahtera PKB sedikit oleng dihantam ombak perseteruan internal. Tak bisa dipungkiri bahwa munculnya konflik Cak Imin vs Gus Dur cukup tajam mempengaruhi soliditas kepengurusan PKB di semua lini.

Di tengah gelombang perseteruan internal PKB, Halim maju lagi sebagai caleg petahana di Pileg tahun 2009-2014, namun tidak terpilih. Keriuhan konflik internal PKB, rupanya membuat suara PKB melorot.

Akhirnya Halim memutuskan untuk mundur dari PKB setelah menuntaskan tugasnya di DPRD Jember selama satu periode.

Halim kembali ke habitatnya: berdagang. Namun bukan Halim namanya jika stagnan dari hiruk-pikuk organisasi. Halim bergabung dengan Partai Gerindra (2012).  Tidak hanya itu, atas desakan para koleganya, ia terpilih sebagai Ketua KONI Jember periode 2015-2018.

“Ada hikmahnya saya kalah (di Pileg), saya jadi ketua KONI, dan bisa belajar banyak soal keorganisasian. KONI itu ‘kan organisasi semi ASN. Saya jadi Ketua KONI di era akhir Pak Djalal dan di awal Bu Faida (jadi bupati),” jelasnya.

Adalah Lora Fadil Muzakki yang mengajak Halim untuk bergabung dengan Partai Gerindra Jember yang saat itu dipimpin oleh Satib. Halim mengaku tertarik bergabung dengan Partai Gerindra lantaran sosok Prabowo sebagai ketua umum yang dinilai cukup berwibawa dan tegas.

“Mas Bambang (Haryadi) juga menginspirasi saya di Partai Gerindra,” tambahnya.

Tak putus asa, Halim terjun lagi mengikuti kontestasi Pileg Tahun 2014- 2019 lewat Partai Gerindra, tapi lagi-lagi langkahnya gagal menuju gedung DPRD Jember. Iapun kembali lagi ke dunianya: berdagang.

Petarung Tak Pernah Putus Asa

Dasar petarung, Halim maju lagi di Pileg 2019-2024 lewat dapil 5. Dan kali ini berhasil. Perolehan suara Partai Gerindra Jember terbanyak kedua setelah PKB. Karena perolehan suaranya terbanyak kedua, maka Partai Gerindra mendapat jatah kursi Wakil Ketua DPRD Jember. Dan Halim-lah yang ditunjuk sebagai Wakil Ketua DPRD Jember hingga sekarang.

“Ini (jabatan) amanah, harus saya pertanggungjawabkan dengan sungguh-sungguh,” tenangnya.

Dalam Pileg kemarin, Halim maju lagi sebagai caleg petahana lewat dapil 2. Dan berhasil. Halim memutuskan maju lagi bukan untuk mempertahankan kursinya namun ada tujuan yang lebih penting, yaitu meneruskan pemberian manfaat bagi orang lain.

“DPRD jangan dijadikan lahan cari uang, jangan ada niat cari kekayaan, tapi niat  untuk memberi manfaat kepada orang lain,” pungkasnya.

Dalam Pileg 2024 ini,  Partai Gerindra menjadi pemenang di Jember dengan raihan 10 kursi. Dengan demikian, partai besutan Prabowo ini mendapat jatah kursi Ketua DPRD Jember 2024-2029.

Halim yang juga sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Jember bukan tidak mungkin bisa duduk tenang di kursi Ketua DPRD Jember.

“Saya tidak berharap apa-apa, saya apa kata Jakarta (DPP Gerindra),” pungkasnya.

Kekalahan tak perlu ditangisi. Derai air mata hanya akan mereduksi semangat dalam menatap masa depan. Kegagalan harus dijadikan pelajaran berharga untuk merengkuh kemenangan. Dan perjalanan politik Halim telah memberi testimoni terhadap itu semua. Kini ia menatap kursi Ketua DPRD Jember (Jbr-1/AAR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button