Kerja Sama OPOP Jember Dengan Perumda Perkebunan Kahyangan Punya Misi Dongkrak Nama Kopi Robusta
♦Sekretaris OPOP Jember Imam Bukhori (pakai kaca mata hitam) bersama jajaran Direrksi Perumda Perkebunan Kahyangan
Jember, Portal Jawa Timur – Dua tahun lalu, tepatnya hari Jumat tanggal 1 Oktober 2021 yang bertepatan dengan Hari Kopi Internasional, Bupati Jember Hendy Siswanto mendeklarasikan Jember sebagai daerah penghasil kopi robusta terbaik dunia. Namun setelah itu, deklarasi tersebut kurang menggema.
Padahal jika menilik sejarah, tak berlebihan jika Bupati Hendy membanggakan kopi robusta. Sebab sejak zaman penjajahan Jember sudah dikenal sebagai penghasil kopi robusta nomor wahid, selain komoditas tembakau, tentunya. Namun gaung deklarasi itu seolah hilang ditelan bumi.
Baca Juga: Imam Bukhori, Santripreneur yang Didapuk Jadi Sekretaris OPOP Kabupaten Jember
Hal tersebut memunculkan inisiasi dari pengurus One Pesantren One Product (OPOP) Jember dan Direksi Perumda Perkebunan Kahyangan untuk bekerja sama, bahu membahu mem-branding kopi robusta made in Jember.
“Branding robusta itu tidak mengganggu merk kopi yang telah diproduksi oleh peserta OPOP Jember maupun oleh Perumda Kahyangan,” jelas Sekretaris OPOP Jember Imam Bukhori di Jember, Selasa (23/4/2024).
Ia mencontohkan, kopi merk BIKLA yang diproduksi oleh Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren) Ihya’us Sunnah Al-Hasani, dan sudah lama muncul di pasar, tetap menggunakan merk BIKLA. BIKLA sendiri merupakan kepanjangan dari Barokah Ibrahimy Kopi Lereng Argopuro.
Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan Petani Kopi, OPOP Jember Sinergi dengan Perumda Perkebunan Kahyangan
“Namun di kemasan-kemasan BIKLA kami pasang tulisan robusta. Dengan demikian nama kopi robusta Jember juga ikut (muncul) di mana-mana,” urai Imam Bukhori yang merupakan pimpinan Koppontren Ihya’us Sunnah Al-Hasani Desa Tugusari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember.
Selain tentang branding robusta, kerja sama yang mengusung konsep Pengelolaan Kopi Rakyat Terpadu Kabupaten Jember tersebut, juga punya misi memberdayakan petani kopi. Selama ini, lanjut Bukhori, petani kopi kerap terjebak dalam dekapan rentenir atau pengijon. Karena butuh modal, petani kopi tak punya pilihan lain kecuali ambil kredit kepada pengijon.
“Insyaallah adanya kerja sama OPOP Jember dengan Perumda Perkebunan Kahyangan, kebutuhan modal bisa kami fasilitasi,” pungkasnya (Jbr-1/AAR).