Komunitas

Desa Karang Anyar Ambulu Semakin Sejuk dengan Kebun Vanili

Jember,  Portal Jawa Timur – Desa Karanganyar Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember termasuk salah satu daerah yang cukup subur. Hal ini bisa dibuktikan dari adanya beberapa gudang tembakau milik VOC yang sampai saat ini masih bisa difungsikan. Desa ini pada zaman kolonial Belanda menjadi sentra perkebunan tembakau di wilayah  Jember selatan.

Di Desa karang Anyar, tepatnya  di perbatasan Kecamatan Ambulu dengan Jenggawah, berdiri sebuah monumen, pas di pinggir jalan sebelah barat. Monumen tersebut adalah monumen Kopral Soetomo. Konon, monumen ini dibuat untuk mengenang dan mengabadikan kegigihan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekan. Salah satu yang menonjol dari para pejuang itu adalah Kopral Soetomo.

BACA JUGA: Sosialisasi Vanili, Gerak Langkah PFPVI Rambah Sikka NTT

Di desa yang berpenduduk 14.687 jiwa ini juga terdapat sebuah gunung kecil yang menjadi rebutan. Yatu gunung Manggar. Gunung ini mengandung bongkahan emas di dalamnya. Cukup banyak orang yang datang untuk mengais rezeki di situ dengan menambang emas secara tradisional. Mereka datang tidak hanya dari Jember tapi juga luar daerah.

Seiring perjalanan waktu, saat ini di Desa Karang Anyar juga ada perkebunan vanili. Desa seluas 1,460 hektar ini cukup sejuk dengan rerimbunan pohonnya, beberapa sungai mengalir dengan air yang jernih . tenang. Hal ini sangat cocok untuk lokasi budidaya vanili. Sebab untuk mengairi vanili, cukup menggali sumur, dan air pun mengucur.

“Bagi Desa Karang Anyar, keberadaan kebun vanili cukup menguntungkan. Sebab, di samping menambah sejuk, juga menyerap tenaga kerja,” ucap Kepala Desa (Kades) Karang Anyar, Sunaryo di Ambulu, Sabtu (8/4/2023).

Menurut Sunaryo, kebun vanili itu bisa menjadi agrowisata di Desa Karang Anyar. Tidak cuma itu, kebun vanili tersebut juga diharapkan dapat menjadi percontohan tentang budidaya vanili, sehingga bermanfaat bagi petani pemula.

“Dan akhirnya bisa jadi branding desa. Karena itu, saya menginginkan warga Karang Anyar juga menanam vanili,” urainya.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Forum Petani Vanili Indonesia (PFPVI) yang juga owner kebun vanili tersebut, Abu Darin mengungkapkan kesetujuannya bahwa tanaman vanili bukan cuma untuk bisnis tapi juga bisa jadi agrowisata.

“Kenapa, karena di Jember jarang tanaman vanili, dan orang ingin tahu itu. Selama ini orang hanya kenal harumnya tapi barangnya tidak paham seperti apa,” jelasnya.

Abu Darin ke depan bertekad untuk memperluas tanaman vanili di Desa Karang Anyar, dengan harapan bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja.

“Idealnya memang pekerja itu adalah orang sekitar kebun, bukan orang jauh,” pungkasnya (Jbr-1/AAR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button