Cegah Radikalisme Beragama, UIN KHAS Jember Gelar Training of Trainers Penguatan Moderasi Beragama
Banyuwangi, Portal Jawa Timur – Tidak bisa dipungkiri bahwa radikalisme beragama menjadi ancaman yang cukup serius di negeri ini. Kekerasan, intoleransi, bahkan persekusi atas nama agama kerap kali terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Ngeri.
Agama yang mengajarkan toleransi dan kelemahlembutan justru diterapkan sebaliknya oleh kelompok-kelompok tertentu. Hal ini bisa terjadi lantaran adanya radikalisme beragama dalam kehidupan masyarakat.
Radikalisme beragama yang kemudian melahirkan aksi-aksi radikal atas nama agama bisa menjadi sumbu pendek yang mudah menyulut api perpecahan dan meluluh-lantakkan bangsa ini.
Karena itulah, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember menggelar Opening Training of Trainers (ToT) Penguatan Moderasi Beragama di sebuah hotel di Banyuwangi.
Baca Juga: Fida, Hafal 30 Juz Al-Qur’an Sekaligus Wisudawan Terbaik UIN KHAS Jember: Ini Dia Profilnya
Kegiatan hasil kerja sama UIN KHAS Jember dengan Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI tersebut dimulai sejak tanggal 8 hingga tanggal 13 Juli 2024.
Dalam sambutannya, Rektor UIN KHAS Jember Prof Hepni Zain mengungkapkan bahwa semua pejabat UIN KHAS Jember Jember wajib mengikuti ToT Penguatan Moderasi Beragama. Jika ada yang belum bisa ikut sekarang, maka harus ikut kegiatan serupa di lain waktu, dan mungkin lain tempat.
“Semua pejabat itu menjadi fardhu ‘ain untuk ikut moderasi beragama. Kalau tidak, maka banyak dari otoritasnya nanti terutama yang berkaitan dengan moderasi beragama tidak bisa dilaksanakan,” jelasnya saat Opening ToT Penguatan Moderasi Beragama di sebuah hotel di Banyuwangi, Senin (8/7/2024).
Prof Hepni menegaskan, pimpinan UIN KHAS Jember mendukung penuh lahir batin terkait pendalaman, penguatan, sosialisasi, pelatihan, pendampingan dan lain sebagainya tentang moderasi beragama.
“Ini semata-mata sesungguhnya dalam rangka menegakkan pengamalan beragama yang ramah dan lapang,” tambahnya.
Sebelumnya, Kabiro AUPK UIN KHAS Jember, Nawawi dalam laporannya mengungkapkan, kegiatan moderasi beragama ini merupakan program prioritas dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
“Ini maknanya bahwa seluruh institusi di bawah naungan Kementerian Agama memiliki tanggungjawab untuk menggerakkan moderasi beragama di lingkungan kerjanya masing-masing,” urainya.
Ia menambahkan, penguatan moderasi beragama sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024. Dengan demikian maka penguatan moderasi beragama tidak hanya menjadi program Kementerian Agama semata tetapi telah menjadi program nasional.
“Maka seluruh kementerian dan lembaga memiliki tanggung jawab bersama untuk mengintroduser isu-isu moderasi beragama dalam program-program strategisnya,” ungkapnya (Jbr-1/AAR).