Politik

Gus Mamak Sebut Sosok  Ini Kaya Pengalaman, Layak Bertarung di Gelanggang Pemilukada Jember 2024

Jember,  Portal Jawa Timur – Pengakuan kualitas ketokohan H Achmad Sudiyono meluncur dari lisan H Madini Farouq. Menurut Gus Mamak, sapaan akrabnya, H Achmad adalah sosok pemimpin yang kaya pengalaman di birokrasi. Sehingga jika dipercaya oleh masyarakat untuk memimpin Jember, dia sudah punya modal pengalaman yang cukup.

Baca Juga: H Achmad Sudiyono Target Cabup Jember, Tapi Jika Meleset Tetap Ingin Mengabdi di Posisi Lain

“Pak Achmad memiliki pengalaman yang luar biasa di pemerintahan, yaitu di Dinas Pendidikan  dan Disperindag dan ESDM Jember. Beliau sosok yang kaya pengalaman, layak bertarung di gelanggang pemilukada Jember,” ucapnya di Jember, Selasa (9/7/2024).

Tidak cuma kaya pengalaman di birokrasi, H Achmad juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan banyak kalangan, mulai dari guru Madrasah Diniyah, guru ngaji, guru negeri, hingga kalangan kiai.

Baca Juga: Agar Peserta Didik Bisa Baca Al-Qur’an, H Achmad Sudiyono: Terapkan Saja Perda Pendidikan di Jember

“Saya yakin jika Pak Achmad ditakdirkan menjadi pemimpin Jember, baik  di P1 atau P2, yakin beliau bisa meningkatkan pembangunan Jember lebih dari yang sebelumnya. Saya baik secara pribadi maupun organisasi mendukung pencalonan beliau,” tambah Ketua DPC PPP Kabupaten Jember itu.

Seperti diketahui, H Achmad adalah satu dari beberapa tokoh yang digadang-gadang maju dalam gelanggang pemilukada Jember 2024.

H Achmad pernah menjadi Kepala Dinas Pendidikan (Diknas) Kabupaten Jember. Saat itu,  ia mempunyai banyak terobosan. Guru-guru negeri dan swasta pun kecipratan berkahnya.

Sertifikasi guru yang merupakan  idaman semua guru, cukup banyak yang terbantu dengan terobosan H Achmad. Dari kuota 900 orang pertahun,   mampu tembus hingga 3.500/tahun. Dan masih banyak prestasi lainnya yang diraih Diknas di bawah kepemimpinan H Achmad.

Itu semua mengantarkan Bupati MZA Djalal menerima penghargaan tuntas tertinggi bidang pendidikan, yakni Widya krama Paripurna, bukan sekadar utama.

“Saya tak pernah punya mimpi meraih penghargaan. Saya bekerja karena merasa punya tanggungjawab,” jelasnya saat dikonfirmasi.

Sedangkan ketika menjadi nakhoda Disperindag & ESDM Jember, H Achmad sangat concern pada para pelaku UMKM. Tak sekadar berteori, tapi  ia mengucurkan bantuan berupa alat dan bahan produksi home industri bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM.

Dan kebetulan saat itu,  pabrik rokok Sampoerna melakukan PHK terhadap terhadap 4.000 buruh yang bekerja di gudang Sampoerna di Desa Garahan, Silo. Itu tentu melahirkan persoalan baru di Jember. Sebab, timbul pengangguran baru yang mayoritas warga Jember. Tapi H Achmad punya cara untuk mengatasi persoalan tersebut.

“Kami beri mereka alat keterampilan, dan untuk teknis pelatihannya kami  bekerja sama dengan Politeknik Jember,” pungkasnya (Jbr-2/yul).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button