Barokah Ramadan, Bupati Jember Kunjungi Keluarga Penderita Stunting dan Membuatkan Fasilitas MCK

Jember, Portal Jawa Timur – Masalah stunting dan kemiskinan ekstrem adalah problem serius bangsa ini. Jalan-jalan yang kinclong, dan dihiasi dengan lampu penerangan yang bening, seolah sudah tak ada orang miskin. Padahal rumah-rumah di pinggir jalan itu, tak sedikit yang menyimpan banyak kemiskinan.
Seperti yang ada di Lingkungan Langsepan, Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Jawa Timur. Di situ teronggok 4 unit rumah yang kesemuanya dihuni orang tak mampu. Rumah-rumah tersebut terletak di pinggir jalan provinsi jurusan Jember-Banyuwangi yang tiap hari lalu lalang bus dan kendaraan besar lainnya.
Penghuni rumah tersebut bahkan mandi, cuci dan buang air besar masih dilakukan di sungai. Namun yang terparah adalah rumah paling timur yang ditempati Yati Safitri. Wanita beranak tiga ini termasuk dalam golongan miskin. Ia punya anak 3 masih kecil-kecil, bahkan yang berumur 3 tahun menderita stunting. Selain itu, seorang nenek yang renta juga menghuni rumah tersebut.
Bupati Jember Hendy Siswanto dan rombongan mengunjungi rumah tersebut dalam program J-Berbagi, Selasa (11/4/3034).
Bupati kaget saat tahu kondisi penghuni dan rumah tersebut cukup memprihatinkan, lebih-lebih karena ada anak yang menderita stunting.
Bupati Hendy pun memanggil Kepala Direktur RSD dr. Soebandi, Lilik Lailiyah.
“Ini bu, masih banyak problem kita,” ujar sang bupati kepada bawahannya itu.
Lebih kaget lagi karena di zaman yang cukup modern ini, mereka mandi cuci dan buang hajat masih dilakukan di sungai. Akhirnya, Bupati Hendy memanggil Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya, Rahman Anda.
“Ini gimana ustadz, masih ada warga kita yang mandi di sungai. Tolong buatkan fasilitas MCK (mandi cuci kakus). Tapi kalau sudah dibuatkan MCK, tolong pergunakan bu, mandi di sini ya, jangan ke sungai lagi,” pinta Bupati Hendy.
Rahman pun menyetujui untuk dibangun jamban di rumah tersebut tahun ini.
“Ada sumber airnya bu, dan apakah tanah ini milik sendiri,” tanya Rahman kepada penghuni rumah yang lalu dijawab dengan ‘ya’.
Sebelum bergeser ke tempat lain, Bupati Hendy menyerahkan bantuan berupa sembako dan sejumlah uang kepada Yati Safitri. Ia juga memastikan akan membangun gedung MCK di rumah tersebut tahun ini.
Itulah mungkin barokahnya Ramadan dan J-Berbagi. Sebab, rencana semula, Bupati Hendy hanya akan menyerahkan bantuan sembako. Namun saat dilihat kondisi ekonomi penghuni rumah tersebut cukup memprihatinkan. Prihatin saja tentu tak cukup, tapi ia langsung menyerahkan bantuan dan menginstruksikan untuk membuat jamban kepada anak buahnya (Aryudi AR).