Bang Rudi, dan Langkah Disparbud Tingkatkan PAD Jember
Jember, Portal Jawa Timur – Bambang Rudianto. Pria kelahiran Jember 56 tahun lalu ini adalah sosok yang selalu enjoy. Perpindahannya dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) ke Dinas Pariwisata & Kebudayaan (Disparibud) Kabupaten Jember, tak menyisakan beban apapun. Guratan wajahnya selalu menampakkan keceriaan. Dan suguhan kopi juga tak lupa menemani hari-harinya. Kepada tamu yang datang, Bang Rudi, sapaan akrabnya, kadang tak segan-segan membuatkan kopi dan menyajikannya dengan tangkas.
Baca Juga: Baru Pertama Terjadi di Jember, Penurunan Bendera Merah Putih Didahului Kirab Budaya
Kendati baru menjabat sebagai Kepala Disparbud Kabupaten Jember, tak membuatnya kikuk. Bang Rudi bisa cepat beradaptasi dengan tugas-tugasnya yang baru.
Baca Juga: Parade Budaya 4 Kilometer, Bupati Jembrana: Jember Heboh
“Sebagai pembantu bupati, di manapun kita harus siap bertugas,” jelas Bang Rudi di ruang kerjanya, Rabu (4/10/2023).
Menurut Bang Rudi, di manapun ditugaskan, intinya sama saja: melayani masyarakat sesuai tugas dan fungsinya. Jika tugas dan fungsi dijalankan secara maksimal akan menghasilkan kepuasan masyarakat meskipun tidak semuanya.
Di tempatnya yang baru, Bang Rudi berkomitmen untuk menjalankan tugasnya dengan baik. Salah satunya adalah meningkatkan PAD melalui wana wisata yang dimiliki Jember.
Saat ini Pemkab Jember memiliki 4 destinasi wisata, yaitu taman pemandian Rembangan (Arjasa), Patemon (Tanggul), Kebon Agung (Patrang), dan Watu Ulo (Ambulu). Tiga yang disebut pertama adalah kolam renang dengan sumber air alami. Sedangkan Watu Ulo adalah pantai dengan ikon yang cukup legendaris: watu ulo, terletak di Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu.
“Tahun kemarin, total kita menghasilkan PAD Rp33,2 Miliar. Ke depan, kita berusaha lebih dari itu,” tambah Bang Rudi.
Untuk itu, lanjutnya, ada beberapa langkah yang mesti dilakukan demi menggenjot pendapatan dari wana wisata yang dikelolanya. Pertama, memperbaiki manajemen, tata kelola keuangan, dan pelaporannya. Katanya, selama ini manajemen pengelolaan wana wisata sudah baik, namun perlu teus ditingkatkan sesuai tuntutan zaman.
“Kedua, sarana dan prasarana juga perlu ditingkatkan. Selain itu perlu digelar atraksi-atraksi untuk menyedot massa datang ke lokasi wisata. Tapi itu semua perlu mempertimbangkan kekuatan anggaran yang ada,” urainya.
Bang Rudi menurutkan, di antara 4 wana wisata yang ada, taman pemandian Rembangan adalah yang paling prospektif. Lokasinya berada di ketinggian yang ideal, cukup sejuk hatta kamar-kamar penginapannya tak memerlukan pendingin.
“Jadi Rembangan memang favorit, tapi sarana dan prasarananya masih perlu ditingkatkan jika ingin mendatangkan pengunjung lebih banyak lagi,” pungkasnya (Jbr-1/AAR).