Komunitas

Untuk Pemberdayaan Petani, Ahsan Tawarkan Kemitraan

Jember,  Portal Jawa Timur – Indonesia adalah negara agraris, namun faktanya petani di negeri ini tak makmur-makmur amat. Banyak persoalan yang mengiris-iris hati petani, mulai dari susahnya mendapatkan pupuk bersubsidi hingga harga jual produk pertanian (padi) yang pas-pasan. Padahal harga produksi naik berlipat-lipat.

Begitu juga tembakau tak jarang membuat petani kolaps. Sampai saat ini kecintaan petani, khususnya di Jember dan Jawa Timur, terhadap tembakau masih tinggi.  Saat di awal petani begitu menggebu-gebu menanam tembakau. Mereka masih sudi menanam tembakau dengan harapan harga jual ‘daun emas’ itu  tinggi sehingga untung besar. Tapi kenyataannya, seringkali terjadi harga jual tembakau anjlok, dan petanipun terpukul, sakit. Ya, tembakau berdaun emas berbuah derita.

Amanah Harokah Santri Nasional (Ahsan) hadir untuk memberikan jalan alternatif bagi petani dalam meningkatkan penghasilan. Ahsan menawarkan cuan bagi petani, yakni menanam jagung dengan sistem kemitraan.

“Ahsan membuka kerja sama dengan siapapun untuk menjalin kemitraan dalam penanaman jagung Betras 9,” ucap Ketua Ahsan H Slamet Sulistiyono  di sela-sela penyerahan bingkisan untuk anak yatim dan warga kurang mampu di Dusun Limbungsari, Desa/Kecamatan Ajung Kabupaten Jember Jawa Timur, Senin (3/4/2023).

Betras 9 adalah bibit jagung hibrida produksi PT Benih Citra Asia (BCA). Betras 9 sudah bersertifikat, dan sekian tahun dibuktikan oleh petani terkait dengan produktifitas bibit jagung tersebut. Luas lahan satu hektare jika ditanami Betras 9 bisa menghasilkan 10 hingga 14 ton.

“Sudah tidak ada keraguan dengan Betras 9. Selain pohonnya kokoh, juga tidak mudah bosok karena hujan, sehingga tidak mudah roboh,” tambah H Slamet Sulistiyono yang  juga Presiden Direktur PT BCA.

Sekadar diketahui, dalam pembagian bingkisan tersebut, Ahsan bekerja sama dengan PT BCA. Ahsan menjadi ladang sosial bagi PT BCA, karena di Ahsan-lah sebagian zakat maal dan sedekah PT BCA disalurkan.

Dalam kesempatan itu, H Slamet Sulistiyono mengajak hadirin ber-harokah untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Yang dimaksudkan ber-harokah adalah bergerak untuk mengubah nasib.

“Mari kita ber-harokah, bergerak untuk meraih sesuatu yang lebih baik,” pungkasnya (Jbr-2/ade).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button