Universitas Islam Jember Tarik Mahasiswa PKL di PFPVI, Nanik Berharap Pemuda Juga Terjun di Pertanian
Jember, Portal Jawa Timur – Praktik Kerja Lapangan (PKL) bukan sekadar belajar praktik dari sebuah teori, namun juga belajar bermasyarakat. Sebab, tempat PKL biasanya di tak jauh dari perkampungan sehingga mau tak mau bersentuhan dengan budaya masyarakat.
Paling tidak, itulah yang dialami oleh 5 mahasiswa yang melaksanakan PKL di basecamp Perkumpulan Forum Petani Vanila Indonesia (PFPVI) di Desa Ampel Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Jawa Timur.
Kelima mahasiswa itu berasal dari program studi (prodi) Agroteknologi dan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Jember (UIJ). Mereka adalah Yuli Adelia Nitisari, Farhitna Berlian Yulianti, Nanda Prayogi, Andre Setiawan, dan M. Alamul Huda.
Baca Juga: Jadi Narsum Pelatihan Cabe Jamu di Mojokerto, Abu Darin: Jangan Entengkan Cuan Tanaman Cabe Jamu
Setelah sebulan menjalani PKL, mereka pun ditarik dari lokasi PKL, Rabu (28/8/2024). Penarikan 5 mahasiswa sekaligus mohon pamit untuk kembali ke kampus dilakukan oleh dosen prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian UIJ , Ir. Hj. Nanik Furoidah, M.P.
Nanik menyatakan, pihaknya cukup senang dan apresiatif terhadap kinerja Abu Darin (Ketua PFPVI) selalu praktisi di bidang pertanian.
“Beliau sangat concern untuk kemajuan pertanian dengan memotivasi serta menggerakkan pemuda desa untuk cinta dan terjun langsung di lapangan guna mengelola sumberdaya pertanian,” urainya.
Menurut Nanik, dari informasi yang didapat, setidaknya terdapat 23 pemuda Desa Ampel yang menekuni dunia pertanian atas bimbingan Abu Darin. Hal ini, katanya, adalah prestasi yang luar biasa lantaran Abu Darin mampu menginisiasi dan memacu semangat para pemuda untuk menekuni bidang pertanian.
“Karena mindset generasi muda saat ini, pertanian dianggap pekerjaan yang kurang prospektif. Sekarang kita harus mampu mengubah pola pikir mereka,” ungkapnya.
Padahal sesungguhnya, lanjut Nanik, menekuni pertanian adalah pekerjaan masa depan yang sungguh menjanjikan. Bagaimana tidak, sampai saat ini Indonesia adalah negara agraris.
“Dengan perkembangan teknologi informasi yang advance, modernisasi pertanian bukan hal mustahil untuk diotomasi secara digital menggunakan IoT maupun AI,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang peserta PKL, Yuli Adelia Nitisari mengucapkan terima kasih kepada Abu Darin. Kata Yuli, pihaknya senang karena mendapat pengalaman dan praktik langsung di lahan, baik terkait budidaya kubis, bagaimana memupuk dengan benar serta mengendalikan hama penyakit tanaman (HPT). Juga, pengalaman mengeringkan buah vanili, kegiatan menyemaikan cabai serta pembibitan cabe jamu.
“Dan satu lagi, kami dengan Pak Abu Darin sudah seperti keluarga. Kami juga belajar bermasyarakat dari beliau,” pungkasnya (Jbr-1/ali).