Jember, Portal Jawa Timur – Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) tak akan pernah lenyap dari muka bumi, termasuk di Jember. Gelandangan, pengemis, peminta-minta, anak terlantar dan sebagainya adalah fenomena sosial yang akan terus eksis tanpa kenal waktu.
Baca Juga: Kolaborasi Satpol PP Jember dengan Kantor Bea Cukai Sita 4.000 Bungkus Rokok Ilegal
Pemkab Jember tidak tinggal diam tapi melakukan operasi secara rutin terhadap PMKS. Sebab semakin dibiarkan, PMKS semakin bertambah dengan beragam jenis ‘pekerjaan’ yang alasan utamanya adalah mencari makan.
Baca Juga: Wow, Dinas Sosial Jember Terbaik Pelayanan Publik di Antara 514 Dinsos se-Indonesia
Tapi bisa dipastikan, walaupun berkali-kali dioperasi namun tetap saja mereka muncul lagi di lain waktu.
Hari ini, Kamis (24/10/2024), Satpol PP bersama Dinas Sosial, dan Pengadilan Negeri Jember. Mereka juga diperkuat oleh anggota Satpol PP Kecamatan Patrang, Kaliwates, dan Sumbersari.
Para penegak hukum itu menyasar sejumlah lokasi yang biasa menjadi tempat mangkal para PMKS. Di antaranya adalah lampu lalu lintas di titik-titik keramaian kota Jember, seperti Jalan PB Sudirman, Jalan Panjaitan, dan Jalan Hayam Wuruk.
Dalam operasi itu, petugas berhasil menjaring 21 PMKS. Mereka terdiri dari para gelandangan, pengemis, pengamen, anak jalanan, ataupun silverman.
Mereka lalu dibawa ke kantor Dinas Sosial untuk menjalani sidang tipiring oleh para hakim Pengadilan Negeri Jember.
“Mereka yang terjaring razia, kemudian menjalani sidang tindak pidana ringan (tipiring) lalu ditindaklanjuti oleh Dinas Sosial. Jadi ini adalah operasi bersama,” ujar Kepala Satpol PP Kabupaten Jember, Bambang Saputro usai razia.
Dalam razia tersebut, petugas melakukannya dengan persuasif dan humanis. Ini dimaksudkan agar mereka tidak tersakiti baik fisik maupun jiwanya, sehingga tak begitu sulit menyerahkan diri.
“Sesuai dengan perintah pimpinan, kami melakukan razia dengan persuasif dan humanis. Karena bagaimanapun mereka juga manusia,” urainya (Jbr-1/AAR).
