Majelis Fatayat Muwashollah Jember Gelar Seminar Interaktif ‘Raihlah Ridha Suami Maka Surga Akan Mencarimu’
Hadirkan Umi Pipik Sebagai Bintang Tamu
Majelis Fatayat Muwashollah kembali menggelar seminar interaktif dengan mengusung tema Raihlah Ridha Suami Maka Surga Akan Mencarimu di aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember, Sabtu (7/9/2024).
Seminar tersebut menghadirkan dua narasumber berkompeten. Salah satunya adalah Umi Pipik Dian Irawati, istri mendiang almarhum Ustadz Jefri Al-Bukhori.
Berikut ini catatannya:
Majelis Fatayat Muwashollah Jember kembali membuat gebrakan dengan menggelar seminar interaktif yang cukup memukau, mengusung tema Raihlah Ridha Suami Maka Surga Akan Mencarimu.
Kegiatan tersebut berhasil menarik perhatian banyak peserta dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, ibu rumah tangga, hingga para akademisi.
Seminar ini menghadirkan dua tokoh inspiratif: Ustadzah Ummu Ahmad Al Muhdar sebagai pemateri utama yang dikenal luas karena ilmu dan pengalamannya dalam bidang keislaman, dan Umi Pipik Dian Irawati, sosok publik figur yang juga dikenal sebagai aktivis dakwah, sebagai bintang tamu.
Kehadiran mereka memberikan perspektif yang kaya dan beragam tentang bagaimana seorang istri dapat meraih ridha suami dalam kerangka ajaran Islam, yang pada akhirnya mengantarkan mereka menuju surga.
Yang membuat seminar ini semakin istimewa adalah kehadiran Ustadzah Aisyah Ajhury Al Hasani sebagai moderator. Dengan kecakapan yang luar biasa, beliau berhasil memandu jalannya diskusi dengan sangat baik. Ustadzah Aisyah tidak hanya berperan sebagai penghubung antara pemateri dan peserta, tetapi juga memberikan tambahan wawasan dengan menyampaikan dalil-dalil yang relevan serta menyimpulkan materi dengan sangat komprehensif.
Pengetahuan mendalam dan kemampuan beliau dalam menyampaikan materi menjadikan seminar ini sangat interaktif dan hidup.
Dukungan penuh juga datang dari Nyai Hj. Masruroh Ahmad, penasehat Majelis Fatayat Muwashollah yang notabene merupakan istri dari KH Syarif Thayyib Pengasuh PP Al Inaroh Jenggawah Jember, yang menginisiasi acara seminar kali. ini Beliau menekankan pentingnya acara seperti ini dalam membekali perempuan dengan pengetahuan agama yang kuat untuk menjalankan peran mereka dalam rumah tangga sesuai dengan ajaran Islam.
Seminar ini bukan hanya sekadar penyampaian materi, tetapi juga sebuah ruang dialog yang interaktif, di mana peserta diajak untuk aktif bertanya dan berdiskusi. Dengan kombinasi antara ilmu, pengalaman, dan inspirasi, acara ini memberikan nilai tambah yang besar bagi semua peserta. Mereka tidak hanya pulang dengan pengetahuan baru, tetapi juga dengan semangat yang diperbarui untuk menjalani peran mereka dalam rumah tangga dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan agama.
Fokus pembahasan dalam seminar tersebut berfokus pada pentingnya peran istri dalam kehidupan rumah tangga menurut perspektif Islam. Berikut adalah beberapa poin utama yang disampaikan dalam seminar tersebut:
- Makna Ridha Suami dalam Islam:
Ustadzah Ummu Ahmad Al Muhdar menjelaskan bahwa ridha suami adalah salah satu kunci bagi seorang istri untuk meraih surga.
Dalam ajaran Islam, seorang istri yang mampu mendapatkan ridha suaminya dengan menjalankan tugas-tugas rumah tangga dengan baik, menghormati suami, serta menjaga keharmonisan dalam keluarga, dijanjikan akan mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah.
- Peran Istri dalam Kehidupan Rumah Tangga:
Pemateri juga membahas bagaimana seorang istri tidak hanya memiliki tanggung jawab domestik, tetapi juga peran penting dalam mendukung suami, baik dalam hal spiritual, emosional, maupun dalam urusan duniawi. Kesetiaan, keikhlasan, dan dukungan seorang istri kepada suaminya menjadi pilar utama dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan diridhai Allah.
3. Selain menyoroti peran istri sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya, Umi Pipik Dian Irawati juga menyampaikan pesan mendalam yang menyentuh hati para peserta seminar. Beliau menekankan betapa pentingnya seorang wanita untuk tidak pernah putus asa dari rahmat Allah dalam menghadapi berbagai ujian hidup.
Dengan kelembutan dan kebijaksanaan, Umi Pipik mengingatkan bahwa setiap ujian yang datang adalah bagian dari kasih sayang Allah, sebuah proses untuk mendewasakan dan memperkuat iman. Beliau mengajak para wanita untuk selalu berpikir positif, bersabar, dan terus berdoa, karena di balik setiap kesulitan pasti ada kemudahan yang dijanjikan Allah.
“Sebagaimana malam yang gelap, pasti akan diikuti oleh terbitnya fajar,” ujar Umi Pipik dengan suara penuh ketenangan.
Istri mendiang almarhum Ustadz Jefri Al-Bukhori itu mengajak para peserta untuk senantiasa meyakini bahwa rahmat Allah selalu ada bagi hamba-Nya yang sabar dan ikhlas. Tidak ada kesedihan yang abadi, dan tidak ada masalah yang tanpa solusi ketika kita berserah diri kepada-Nya.
Pesan ini menyadarkan para wanita bahwa kekuatan sejati bukanlah terletak pada ketidakmampuan mereka untuk merasa lemah, melainkan pada kemampuan mereka untuk bangkit kembali dengan keimanan yang lebih kuat setelah melewati setiap ujian.
Umi Pipik juga menggarisbawahi bahwa Allah selalu mendengar doa hamba-Nya, dan setiap tetes air mata yang jatuh akan diganti dengan kebahagiaan yang tak terduga.
Dengan kata-kata yang lembut namun penuh makna, ia berhasil menginspirasi para wanita untuk tetap tegar dan berpegang teguh pada keyakinan bahwa rahmat Allah selalu melingkupi mereka, meski dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
4. Dalil-dalil Pendukung:
Ustadzah Aisyah Ajhury Al Hasani menambahkan beberapa dalil dari Al-Qur’an dan Hadis yang menekankan pentingnya seorang istri dalam meraih ridha suami. Salah satu hadis yang disampaikan adalah sabda Nabi Muhammad SAW: “Apabila seorang istri telah mendirikan shalat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadan, menjaga kemaluannya, dan menaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad).
5. Tantangan dan Solusi dalam Mencapai Ridha Suami:
Seminar ini juga membahas tantangan yang dihadapi istri dalam menjalankan peran ini, terutama dalam konteks modern di mana peran perempuan dalam masyarakat semakin luas. Umi Pipik Dian Irawati berbagi pengalaman pribadi tentang bagaimana ia menjaga keseimbangan antara peran sebagai istri, ibu, dan aktivis dakwah. Ia menekankan pentingnya komunikasi yang baik dengan suami dan menjaga niat ikhlas dalam setiap tindakan.
6. Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban:
Salah satu poin penting yang dibahas adalah keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam rumah tangga. Ustadzah Ummu Ahmad Al Muhdar menegaskan bahwa sementara istri memiliki kewajiban untuk mentaati suami, suami juga memiliki kewajiban untuk memenuhi hak-hak istrinya, seperti memberikan nafkah yang layak, melindungi, dan memperlakukan istri dengan baik.
7. Praktik Nyata dalam Kehidupan Sehari-hari:
Ustadzah Aisyah Ajhury Al Hasani memberikan contoh-contoh praktis tentang bagaimana seorang istri dapat menerapkan konsep ridha suami dalam kehidupan sehari-hari, seperti melalui ketaatan, perhatian terhadap kebutuhan suami, dan menciptakan suasana rumah yang nyaman dan penuh kasih sayang.
8. Sesi Tanya Jawab dan Diskusi:
Seminar ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada pemateri. Para pemater menjawab dengan cermat menjawab setiap pertanyaan dengan menambahkan referensi dari Al-Qur’an dan Hadis, serta memberikan solusi yang aplikatif bagi masalah-masalah yang dihadapi para istri dalam kehidupan rumah tangga.
Secara keseluruhan, seminar ini memberikan wawasan yang komprehensif tentang pentingnya peran istri dalam meraih ridha suami sebagai jalan menuju surga, dengan dasar-dasar yang kuat dari ajaran Islam. Peserta mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana mereka bisa menjadi istri yang salehah dan berkontribusi positif dalam membangun rumah tangga yang diridhai Allah SWT. dan Majelis Fatayat Muwashollah semakin menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya dalam penguatan peran perempuan dalam Islam. Seminar ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mewujudkan visi tersebut, menjadikan perempuan Muslim lebih berdaya dan berperan aktif dalam keluarga dan masyarakat (Aryudi AR).