Luar Biasa, Berdayakan Kaum Hawa BLKK Muslimat NU Jember Pilih Jurusan Seni Kuliner
Jember, Portal Jawa Timur – Luar biasa, untuk memberdayakan kaum hawa, Balai Latihan Keja Komunitas (BLKK) Muslimat NU Jember memilih jurusan seni kuliner. Konon, di sekujur Nusantara ini, hanya ada dua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU yang memiliki BLKK, salah satunya adalah PC Muslimat NU Jember.
BLKK Muslimat NU letaknya cukup strategis, di lingkungan kota Jember. Yaitu di area Kantor Muslimat NU, tepatnya Jalan Kiai Siddiq Talangsari Kabupaten Jember. Hanya sekitar 400 meter ke arah selatan dari pasar Tanjung Jember.
BLKK ini adalah satu dari 3 BLKK bantuan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI yang difasilitasi oleh anggota Komisi IX DPRI RI, Ir H Nur Yasin (almarhum) tahun anggaran 2023. Meskipun fasilitatornya telah tiada, namun pembangunan BLKK ini selesai tepat waktu.
Peletakan Batu Pertama oleh Nur Yasin
Peletakan batu pertama BLKK Muslimat NU dilakukan oleh Nur Yasin pada Jumat (4/8/2023), dan pembangunannya rampung 4,5 bulan kemudian. Menurut rencana, BLKK ini akan diresmikan penggunaannya oleh Nur Yasin tanggal 9 Desember 2023 lalu, namun yang bersangkutan keburu menghadapi ilahi robby, meninggal dunia hari Rabu (6/12/2023) lalu.
“Ya Allah, semoga beliau mendapat ampunan dari Allah, dan ini (BLKK) adalah usahanya Pak Nur Yasin, semoga menjadi amal jariyah bagi almarhum,” ucap Ketua PC Muisliamt NU Jember, Nyai Hj. Nurul Kamila Rosyidi di kediamannya, Senin (18/12/2023).
BLKK Muslimat NU Jember mengambil jurusan seni kuliner. Menurut Nyai Kam, sapaan akrabnya, seni kuliner sangat cocok bagi kaum hawa sehingga diharapkan pelatihan-pelatihan yang digelar oleh BLKK Muslimat NU dapat memberikan bekal keterampilan yang mumpuni. Katanya, BLKK diberikan jatah pelatihan dari Kemenaker RI minimal 2 kali dengan kapasitas 16 orang dalam setiap kali pelatihan.
“Pelatihannya tahun depan. Insyallah BLKK ini mencetak tukang buat kue yang jempolan,” tambahnya.
BLKK Muslimat NU Dilengkapi Peralatan Modern
BLKK Muslimat NU dilengkapi dengan peralatan modern yang dibutuhkan dalam perkulineran. Karena itu, sangat sayang jika tidak dimanfaatkan. Meskipun hanya diberi kuota dua kali pelatihan oleh Kemenaker RI, tapi Nyai Kam bertekad untuk terus menggelar pelatihan, hingga banyak kaum wanita yang memiliki keterampilan tata boga.
“Kami akan terus berusaha memanfaatkan ini (BLKK) secara swadaya nantinya. Semakin banyak volume pelatihan, semakin baik karena semakin banyak orang yang pintar buat kue,” ungkapnya.
Nyai Kam yakin jurusan seni kuliner cukup prospektif. Pasalnya, saat ini jual-beli apapun tak hanya dilakukan secara offline tapi juga online. Orang bisa beli apa saja dan menjual apa saja tanpa harus ketemu satu sama lain tapi cukup dengan transaksi online. Sehingga jangkauan pasarnya luas seluas jangkauan media sosial.
“Modalnya HP, tinggal kita bagaimana pandai-pandai berpromosi. Kita bisa membeli dan menjual produk lewat HP. Kalau kita pandai berpromosi dan bisa menjaga kualitas kue atau produk kita, insyaallah laris,” urainya.
Suatu langkah maju telah dilakukan oleh Muslimat NU Jember. Kini organisasi tersebut tak hanya mengurus hal-hal keagamaan tapi juga memberikan keterampilan. Sebuah upaya pemberdayaan di lingkungan kaum hawa Nahdltul Ulama (Jbr-2/AAR).