Jember, Portal Jawa Timur – Kiai terjun ke dunia politik tidaklah tabu. Sebab politik bukan ‘barang’ haram yang mesti dijauhi. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Dewan Syura DPC PKB Jember KH Badrus Shodiq saat menyampaikan sambutan dalam acara Reses H Nur Yasin di Café D’Kenyoet Desa Yosorati Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember Jawa Timur, Kamais (10/8/2023).
Baca Juga: Nur Yasin dan Agus Nur Yasin, Tak Serupa tapi Sama
Menurut Kiai Badrus, sapaan akrabnya, tak ada larangan bagi siapapun, termasuk kiai untuk terjun ke dunia politik karena politik itu halal. Seraya mengutip dawuh Gus Yus (almarhum KH Yusuf Muhammad) bahwa kiai berpolitik tidak buruk karena yang penting tujuannya, yaitu demi kebaikan dan kemashlahatan umat.
“Yang penting ghayatuhu (tujuannya), bukan untuk menumpuk kekayaan pribadi, bukan untuk mencair popularitas tapi semata-mata hubbul wathan minal iman, ikut dandani negara,” ucapnya.
Diakuinya, bahwa sebagian masyarakat berpandangan bahwa politik itu kotor sehingga harus dijauhi dari kehidupan. Yang demikian itu, lanjut Kiai Badrus, adalah pandangan yang salah. Justru misalnya jika politik dianggap kotor maka seharusnya diisi oleh orang-orang yang bersih, bukan malah dijauhi.
“Supaya politik juga bersih, maka harus diisi orang -orang yang bersih,” jelasnya.
Ia menambahkan, orang-orang yang bersih seperti Nur Yasin dan Ayub Junaidi layak didukung untuk berkiprah di parlemen. Walaupun bukan kiai tapi keduanya adalah orang yang bersih dan punya kapasitas, serta mewakili kelompok ahlussunnah wal jamaah.
“Beliau ditugaskan (nyaleg) bukan untuk membaca tahlil, bukan untuk membaca manaqib tapi untuk memperjuangkan aspirasi rakyat. Sekarang rakyat mempunyai banyak masalah. Sekarang rakyat bingung cari pupuk,” pungkasnya (Jbr-1/AAR).
