Keponakan Gus Firjaun, Gus Birbik: Soal Isu PKI di Keluarga Kami Sudah Selesai
Jember, Portal Jawa Timur – Isu PKI di Pilkada Jember belakangan ini terus menggelinding bak bola liar. Meski liar namun arahnya satu: menjustifikasi Gus Fawait sebagai orang yang bersalah, dianggap menuduh pasangan Hendy-Gus Firjaun sebagai PKI.
Bahkan ada sekelompok orang yang tetap ngotot Gus Fawait bersalah, karena dianggap telah merendahkan marwah Gus Firjaun sehingga ngotot juga melaporkannya ke polisi.
Baca Juga: Diduga Tidak Netral, Pansus Pilkada DPRD Jember akan Laporkan KPUD Jember ke DKPP
Isu PKI itu menyeruak saat Gus Fawait berpidato ketika memperingati Hari Santri 2024 di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo, beberapa waktu lalu.
Namun menurut keponakan Gus Firjaun, Muhammad Ahmad Birbik Munajil Hayat, tidak ada secuil katapun dari pidato Gus Fawait yang menuduh Hendy-Gus Firjaun sebagai PKI.
Baca Juga: Kiai dan Alumni Pesantren di Sukowono Jember Deklarasi Pemenangan Gus Fawait-Djoko Susanto
“Saya juga hadir pada Hari Santri di Sidomulyo itu, bersama keluarga Bani Siddiq yang lain. Dan kami juga sudah lihat videonya. Kesimpulan kami, tidak ada yang namanya statemen (Gus Fawait) itu mengarah kepada Gus Firjaun, dan Gus Firjaun menerima, tidak ada apa-apa,” tutur Gus Birbik, sapaan akrabnya, di gedung DPRD Jember, Kamis (14/11/2024).
Saat itu, puluhan orang yang mengatasnamakan santri hearing dengan Pansus Pilkada DPRD Jember. Dan Gus Birbik adalah salah satu anggota Pansus itu.
Gus Birbik adalah anak dari kakak kandung tertua Gus Firjaun, yaitu Ning Asni Furaidlah. Sedangkan Gus Firjaun adalah adik bungsunya.
“Mohon maaf saya keponakan Gus Firjaun. Saya juga cucu Kiai Achmad Siddiq. Nyai Asni Furadlah (ibu Gus Birbik), itu kakak kandung beliau yang pertama,” terang Gus Birbik.
Anggota Komisi D DPRD Jember itu mengungkapkan bahwa sesungguhnya isu PKI sudah selesai di dalam keluarga besar Gus Firjaun dan Bani Kiai Achmad Siddiq. Hal itu, katanya, sudah dibahas di internal Bani Kiai Achmad Siddiq, dan tidak ada masalah.
“Kalau seandainya itu memang merendahkan marwah keluarga kami, tentu kami yang lebih tidak terima, tapi kenyataannya tidak ada masalah di keluarga kami. Sekali lagi, soal Isu PKI di keluarga kami sudah selesai,” urainya.
Oleh karena itu, Gus Birbik mengajak masyarakat untuk tidak memperpanjang masalah itu. Semuanya sudah kelar.
“Kalau jenengan tadi mengatakan sebagai santri, monggo, silakan mencontoh beliau dengan cara yang dingin menyikapi kondisi saat ini,” jelasnya.
Gus Birbik lalu bercerita soal kedekatan Gus Fawait dengan Gus Firjaun. Bukan sekadar dekat, tapi Gus Fawait menganggap dan memperlakukan Gus Firjaun sebagai gurunya. Bahkan sebelum memutuskan untuk menjadi Cabub Jember, Gus Fawait sowan ke Gus Firjaun sebanyak tujuh kali.
“Gus Fawait bilang kita bersama-sama memikirkan Jember, Gus Firjaun juga menyampaikan seperti itu,” terangnya.
Ia mengajak masyarakat untuk rukun dalam menyambut Pilkada karena siapapun yang menjadi Bupati dan Wakil Bupati Jember sudah tertulis di lauhil mahfudz.
“Siapapun yang jadi, kita harus menerima dan menghormatinya,” pungkasnya (Jbr-1/AAR).