Pendidikan

Desain Grafis Masih Dibutuhkan, BLKK Nahdlatul Ulum Jember Pilih Kejuruan Teknik Informatika

Jember,  Portal Jawa Timur – Saat ini lagi zamannya desain grafis. Begitu banyak produk dan jenis pekerjaan yang bisa dihasilkan dari orang yang pintar desain grafis. Tempelan nama, logo, foto di kaos, gelas, mobil, banner dan sebagainya merupakan hasil kreasi ahli desain grafis. Karena itu, banyak orang tertarik untuk belajar desain grafis.

“Termasuk santri-santri di sini juga banyak yang berminat untuk belajar desain grafis,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum, KH Tsabit Hadi di Jember, Kamis (1/6/2023).

Baca Juga: Bidik Target 70 Juta Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Nur Yasin Minta Pemerintah Tambah Anggaran Sosialisasi

Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum yang terletak di Desa Sukojember, Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember Jawa Timur ini, adalah salah satu pesantren yang mendapat bantuan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI tahun anggaran 2022.

Berdirinya BLKK Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum difasilitasi oleh anggota Komisi IX DPR Ri, H Nur Yasin. Kemenaker RI merupakan mitra kerja  Komisi IX DPR RI, sehingga  setiap anggota komisi tersebut diberi kewenangan untuk merekomendasikan nama-nama lembaga/pesantren yang akan mendapat bantuan BLKK.

Baca Juga: Nur Yasin Resmikan BLKK, KH Abdullah Hanani: Agar Santri Bisa Mandiri

Menurut KH Tsabit Hadi, BLKK Nahdlatul Ulum memilih kejuruan Teknik Informatika dengan spesifikasi desain grafis.   Hal ini diilhami oleh adanya beberapa santri yang mencetak kaos dengan kalimat tertentu dan logo pesantren. Setelah ditelusuri, ternyata itu adalah hasil kreasi seseorang yang telah paham betul soal desain grafis.

“Dari situ kami ingin pelajar dan santri di sini juga bisa tahu dan paham selaku-beluk desain grafis,” tambahnya.

Selain itu, lanjutnya, Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum juga butuh branding. Dan tampilan di branding itu sangat membanggakan jika dibuat oleh santri yang paham desain grafis tentunya. Butuh branding bukan berarti pesantren mau dikomersialkan, tapi memang branding diperlukan agar masyarakat paham visi-missi Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum, yaitu untuk membentuk kader Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) yang mumpuni.

“Saya ingin santri bisa pinter desain grafis, selain bisa dipakai untuk kepentingan pesantren juga untuk bekal mereka saat terjun di masyarakat kelak,” ungkapnya.

Santri/pelajar tengah mencoba praktik desain grafis di BLKK Nahdlatul Ulum, Desa Sukojember Kecamatan Jelbuk

Sementara itu, instruktur BLKK Nahdlatul Ulum, Zainuddin mengungkapkan, pihaknya siap memanfaatkan BLKK untuk membekali santri dengan keterampilan desain grafis. Katanya, santri dan para remaja di sekitar pondok tentu sangat antusias untuk mengikuti pelatihan, apalagi peserta pelatihan tidak dipungut biaya apapun.

“Ini gratis. Tidak dipungut biaya apapun,” jelasnya.

Zainuddn menambahkan, BLKK Nahdlatul Ulum akan terus dimanfaatkan untuk pelatihan desain grafis bagi santri. Menurutnya, BLKK Nahdlatul Ulum akan menyelenggarakan 2 sampai 4 kali pelatihan yang kesemuanya dibiayai oleh Kemenaker RI. Setelah itu, BLKK tetap akan dimanfaatkan dengan menggelar pelatihan-pelatihan secara mandiri.

Insyaallah ini (BLKK) terus bermanfaat dan dimanfaatkan. BLKK Nahdlatul Ulum akan terus melahirkan tenaga-tenaga terampil di bidang desain grafis. Dan untuk itu, kami ucapkan terima kasih kepada Pak Haji Nur Yasin,” pungkasnya (Aryudi AR).

*) Tulisan ini adalah bagian kedelapan belas dari 19 tulisan tentang BLKK yang difasilitasi oleh anggota FKB DPR RI, Ir H Nur Yasin.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button