Cabai Hari-hari Ini Pedas di Kantong, tapi Hambar di Lidah
Jember, Portal Jawa Timur – Cabai memang bukan bahan pokok penting, tapi termasuk pelengkap menu makanan yang penting. Rasanya tidak lengkap jika makan tanpa sambal. Namun sayang, dari hari ke hari harga cabai yang termasuk bahan utama sambal, melambung tinggi. Bahkan lima hari lalu di pasar Tanjung Jember harga cabai sret mencapai Rp70.000, cabai besar Rp40.000 dan cabai rawit Rp50.000.
Dengan harga segitu, tentu cabai cukup ‘pedas’ di kantong masyarakat. Namun karena cabai termasuk pelengkap penting, maka berapapun harganya cabai tetap dicari dan dibeli.
“Harga cabai masih sangat fluktuatif. Bisa turun sewaktu-waktu, namun kecenderungan naik lebih dominan apalagi menjelang bulan Ramadan,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) & ESDM Kabupaten Jember Jawa Timur, Bambang Saputro kepada wartawan media ini usai Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di ruang loby Kantor Bupati Jember Jawa Timur, Selasa (14/2/2023).
BACA JUGA :
Cegah Penimbunan Barang, Pj. Sekdakab Jember, Arief Tyahyono Pimpin Sidak Bapokting
Tapi rupanya naiknya harga cabai dijadikan aji mumpung oleh sejumlah petani cabai. Menurut Ibu Qamariah, warga Sumbersari Jember, harga cabai yang pedas (tinggi) terkadang tidak selaras dengan rasanya di lidah. Pasalnya, saat harga cabai naik, petani cabai begitu antusias untuk menjual cabai, sehingga tak jarang cabai yang masih muda-muda dan belum waktunya dipanen, terpaksa dipanen juga untuk mengejar harga cabai yang tinggi. Cabai-cabai muda itu dicampur dengan cabai yang sudah tua. Akibatnaya, rasa cabai tidak begitu pedas alias hambar karena banyak dicampur cabai muda.
“Kalau lagi pas harga cabai mahal, ngocek cabai banyak belum tentu sambanya pedas, karena cabai banyak dicampur yang muda-muda. Tapi kalau lagi harga cabai murah, cabainya tua-tua, merah semua karena petani males mau panen, dibiarkan sampai merah,” urainya kepada awak media ini.
Langkah Pemkab Jember Atasi Mahalnya Harga Cabai
Mengantispasi melambungnya harga cabai, Pemerintah Kabupaten Jember medio Desember 2022, menggerojok 150.000 bibit cabai dan bawang merah. Bibit-bibit tersebut dibagikan kepada masyarakat secara cuma-cuma melalui Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember. Bibit-bibit itu diharapkan ditanam masyarakat di pekarangan rumah atau lahan lainnnya, dan saat Ramadan bisa panen, sehingga stok cabai meningkat, dan akhirnya harga cabai tak terlalu mahal.
“Kita harapkan nanti pada saat Ramadan sudah bisa panen, dan ini diharapkan bisa mencegah kenaikan harga cabai,” tukas Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Jember, Arief Tyahyono kepada para wartawan usai Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di ruang loby Kantor Bupati Jember Jawa Timur, Selasa (14/2/2023) (Aryudi AR).