Bande Alit Program Prioritas Bupati Jember, Kini Jalan Kinclong, Lampu Terang, dan Sekolah Direnovasi
Jember, Portal Jawa Timur – Warga Andongrejo Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember, layak bergembira. Pasalnya, pembangunan di Andongrejo, khususnya jalan di kawasan Bande Alit merupakan program prioritas Bupati Jember Hendy Siswanto.
Program prioritas sang bupati menyasar jalan menuju kawasan hutan Bande Alit, sudah diaspal. Sejak puluhan tahun lalu, jalan menuju Bande Alit hanya begitu-begitu saja. Sudah tak diaspal, masih banyak lobang di sana-sini sehingga sangat membahayakan kendaraan.
Baca Juga: Thamrin, Advokat Sekaligus Aktivis Ini ‘Ngeyel’ Kepala UKPBJ Jember Salah
Menurut Bupati Hendy, jalan yang membelah hutan Bande Alit tersebut memang menjadi prioritas program kerjanya. Sebab, sejak dulu jalan di Bande Alit tak pernah tersentuh perbaikan. Padahal di ujung jalan itu terdapat pantai yang cukup eksotik dengan aneka satwanya yang masih liar.
“Sejak dulu hingga sekarang ini warga Bande Alit tak pernah merasakan jalan yang baik. Sekarang saatnya warga Bande Alit menikmati jalan yang bagus,” ujarnya saat membuka Bakti Sosial Peduli Bande Alit 2024 di SDN Andongrejo 03 Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember, Sabtu (27/7/2024).
Kini jalan tersebut tidak hanya kinclong tapi juga akan terang benderang di waktu malam lantaran akan dilengkapi dengan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU).
“Tolong nanti dijaga (PJU itu), jangan sampai mati. Kalau ada yang mati segera laporkan agar diganti,” tambahnya.
Tidak hanya jalan yang kinclong, lampu PJU yang benderang tapi sekolah juga direnovasi. Tahun ini SDN Andongrejo 3 akan direnovasi.
Selain itu, warga Andongrejo akan dilatih untuk menyambut para wisatawan yang berkunjung ke pantai Bande Alit, dan diajari cara berjualan dengan UMKM
“Nanti akan disiapkan alatnya untuk berjualan,” jelas Hendy.
Bupati Hendy berpesan agar jalan tersebut dipergunakan sebaik mungkin baik untuk kepentingan ekonomi maupun pariwisata, dan sebagainya. Tapi jangan disalahgunakan untuk kepentingan kejahatan, misalnya untuk mengangkut kayu hasil curian.
“Berhenti itu (mencuri kayu) sudah,” pungkasnya (Jbr-1/AAR).