Politik

Membaca Peluang Pasangan FAAS di Pemilukada Jember 2024,  Dr. Achmad Fathor Rosyid, M.Si.,: Ini Pasangan Saling Melengkapi

Jember,  Portal Jawa Timur – Dinamika Pemilukada Jember 2024 terus berkembang. Bakal Cabup sudah mengerucut pada 3 nama: Fawait, Hendy Siswanto dan Faida. Meskipun saat ini Fawait mengantongi surat tugas dari semua parpol di Kabupaten Jember, namun diyakini Hendy Siswanto selaku petahana pada saatnya nanti juga dapat rekomendasi parpol untuk bertarung dalam perhelatan Pemilukada 2024. Demikian juga Faida.

Baca Juga: Untuk Pilkada, H Marsuki: NasDem Jember Jera Mendukung Orang yang Tak Amanah

Praktis saat ini berita yang agak seksi terkait Pemilukada Jember 2024 adalah tentang posisi bakal Cawabup dari ketiga tokoh itu.  Salah satu yang muncul dalam beberapa hari terakhir adalah nama H Achmad Sudiyono. Malah flyer Fawait dan Achmad Sudiyono sudah beredar dengan sebutan FAAS: Fawait-Achmad Sudiyono.

Baca Juga: Ketua Fastra Aji Jember KH Fahullah Nilai H Achmad Sudiyono Cukup Peduli pada Pesantren

Menurut pengamat politik UIN KHAS Jember, Dr. Achmad Fathor Rosyid, M.Si., pasangan Fawait-Achmad Sudiyono cukup ideal, dan berpeluang menjadi yang terdepan dalam sirkuit Pemilukada Jember 2024. Pasalnya, satu sama lain saling melengkapi. Di satu sisi Fawait adalah politisi muda yang sukses. Ia sudah 2 periode menjadi anggota DPRD Jawa Timur.

Sementara Achmad Sudiyono adalah mantan birokrat yang kenyang pengalaman soal tata kelola birokrasi. Pengalamannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan & ESDM Kabupaten Jember, menjadi modal tersendiri untuk membantu Fawaid memimpin Jember dam 5 tahun ke depan.

“Keduanya bisa saling melengkapi, politisi dan birokrat. Klop sudah,” ucap Rosyid, sapaan akrabnya, di Jember, Jumat (26/7/2024).

Begitu juga dari sisi usia. Fawait adalah representasi anak muda. Wajahnya yang menarik namun sederhana dan memiliki sumber daya politik yang mumpuni, menjadi idaman kaum muda. Sementara Achmad Sudiyono adalah sosok senior yang mempunyai banyak jaringan dan relasi.

“Kalau dalam ajang balap mobil, Fawait itu pilotnya, Pak Achmad co-pilot, jadi saling melengkapi,” terangnya.

Pengamat politik UIN KHAS Jember, Dr. Achmad Fathor Rosyid, M.Si.

Alumnus FISIP Universitas Jember Universitas Jember itu menambahkan, andaikan benar Achmad  Sudiyono dipilih oleh Fawait sebagai pendampingnya, dapat meminimalisasi konflik internal antar parpol pengusung. Sebab, Fawait adalah representasi partai politik, dalam hal ini Gerindra sebagai pemimpin koalisi. Dan sudah pasti semua parpol pengusungnya di luar Gerindra ingin menyodorkan kadernya untuk menjadi pendamping Fawait. Jika misalnya, Fawait memilih kader parpol sebagai bakal Cawabup, hampir dipastikan akan terjadi resistensi, bahkan mungkin konflik antar parpol pengusung lantaran semua ingin kadernya menjadi P2-nya Fawait.

“Tapi kalau sosok non parpol yang mempunyai akses bagus ke para politisi, maka itu bisa memudahkan Fawait untuk mencari bakal Cawabup. Dalam hal ini  ada di sosok Pak Achmad Sudiyono. Beliau mantan birokrat dan juga punya jaringan yang luas, terutama relawan-relawan yang sudah dibentuk waktu beliau akan menjadi caleg kemarin, ini potensi yang luar biasa ,” urainya.

Hal lain yang cukup positif dari  pasangan ‘saling melengkapi’ kedua tokoh tersebut adalah Fawait Bendahara GP Ansor Jawa Timur yang notabene merupakan badan otonom NU. Ini artinya Fawait adalah representasi NU. Di sisi lain, Achmad Sudiyono dikenal sebagai sosok nasionalis yang dekat dengan banyak kalangan.

“Jadinya ini percampuran (pasangan) relijius-nasionalis. Tapi apapun dan siapapun pemenangnya nanti, semoga Jember menjadi lebih baik,” pungkas Rosyid (Jbr-1/AAR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button