Warga Grenden Puger Tuntut PT Imasco Bertanggungjawab Atas Dampak ‘Monster’ Perusak Jalan
“Hampir tiap hari terjadi kecelakaan tunggal akibat jalan rusak”
Jember, Portal Jawa Timur – Puluhan warga Desa Grenden Kecamatan Puger yang tergabung dalam Forum Pemuda Kapuran (FPK) mendatangi gedung DPRD Jember, Senin (20/2/2023). Mereka mengadukan sejumlah dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan PT Semen Imasco Asiatic. Perwakilan FPK, Kades Grenden Suyono, Kapolsek dan Camat Puger serta sejumlah tokoh masyarakat diterima di ruang rapat oleh pimpinan DPRD Jember dan sejumlah anggota legislatif.
Setidaknya ada 12 tuntutan yang mereka adukan dan harus dipenuhi oleh manajemen pabrik semen tersebut. Di antaranya adalah perbaikan jalan yang selama ini rusak berat akibat dilalui truk-truk besar milik rekanan PT Semen Imasco Asiatic, dan penyerapan tenaga kerja di sekitar lokasi pabrik.
Menurut Ketua FPK, Zainul Arifin, akibat lalu lalang truk-truk besar dengan muatan melebihi tonase, jalan menjadi rusak berat, jeglongan di mana-mana. Jalan berlubang tersebut telah banyak memakan korban, terutama pengendara motor, lebih-lebih saat hujan karena lubang tertutup air.
“Jadi kerusakannya sudah begitu parah, mengakar. Kami minta agar PT Imasco bertanggungjawab. Hampir tiap hari terjadi kecelakaan tunggal akibat jalan rusak,” jelas Zainul.
Ia menambahkan, tidak hanya menimbulkan lubang di jalan, tapi saat truk-truk besar lewat, getarannya sangat terasa di rumah-rumah di pinggir jalan. Akibatnya, banyak tembok rumah yang retak, bahkan langit-langit rumah juga tak sedikit yang runtuh.
“Pokoknya tidak ada enaknya kami hidup di sana. Saat hujan lubang tertutup air, dan sering pengendara motor jatuh di lubang itu. Jika tidak ada hujan, debu beterbangan layaknya erupsi. Anehnya kami tidak pernah medapat kompensasi apapun dari pabrik,” urainya.
Yang juga aneh, lanjut Zainul, warga Grenden yang bekerja di pabrik tersebut hanya 8 orang. Padahal, Desa Grenden terdampak yang cukup parah akibat lalu-lalang truk-truk besar yang mereka sebut monster itu.
“Sudah tidak ada kompensasi apapun, penyerapan tenaga kerja juga sangat sedikit,” jelasnya sambil memperlihatkan foto dan tayangan tembok-tembok yang retak dan lubang-lubang di jalan yang memakan korban melalui layar LCD .
DPRD Jember Akan Fasilitasi Peningkatan Kelas Jalan
Terhadap tuntutan itu, Wakil Ketua DPRD Jember, Ahmad Halim mengatakan bahwa jalan di Grenden yang biasa dilalui ‘monster’ itu adalan jalan provinsi, dan memang bukan untuk kendaraan-kendaraan besar. Katanya, unuk diperbaiki secepatnya tidak mungkin karena anggaran yang ada hanya anggaran rutin untuk perbaikan kerusakan kecil.
“Seperti kata UPT Bina Marga Jawa Timur tadi bahwa anggarannya hanya untuk tambal sulam,” katanya.
Karena itu, DPRD Jember akan mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar jalan yang biasa dilalui truk-truk besar pengngkut material semen itu ditingkatkan kelasnya, sehingga kuat jika dilalui ‘monster’. Jalan keluar lainnya, kata Halim, adalah agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera merealisasikan pembangunan pelabuhan di sekitar Puger.
“Jadi nanti, material-material campuran semen, bisa lewat laut. Tidak lagi lewat jalan di Grenden. Insyaallah kami tanggal 23 besok (Februari) akan berangkat ke Surabaya untuk mengusulkan,” pungkas Halim (Aryudi AR).