Rektor UIN KHAS Jember, Prof Hepni Sebut Moderasi Beragama Butuh Keteladanan Bukan Cuma Teori
Banyuwangi, Portal Jawa Timur – Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, Prof Hepni Zain menegaskan bahwa moderasi beragama membutuhkan keteladanan. Betapapun konsep moderasi beragama begitu matang, bagaimanapun teori sudah dikuasai sedemikian rupa, dan kebijakan serta pemikiran sudah moderat, namun jika tidak ada keteladanan, tidak banyak manfaatnya.
Baca Juga: Cegah Radikalisme Beragama, UIN KHAS Jember Gelar Training of Trainers Penguatan Moderasi Beragama
“Tanpa keteladanan dari kita semua, maka itu (moderasi beragama) kemudian menjadi hambar di masyarakat,” ucap Prof Hepni saat menyampaikan sambutan dalam Closing Training of Trainers Penguatan Moderasi Beragama di Kokoon Hotel, Banyuwangi Jawa Timur, Sabtu (13/7/2024).
Prof Hepni mengingatkan bahwa moderasi beragama tidak hanya terus bergulir dalam tataran wacana tetapi betul-betul terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari. Katanya, jika pemikiran dan konsep moderasi beragama sudah masuk dalam kurikulum lembaga, maka keteladanan adalah sebuah keniscayaan.
“Pola pikir serta pola laku di antara kita semua itu harus betul-betul ditunjukkan sebagai sosok yang memang menganut ‘keberkesedangan’ atau tawasuth. Jadi saatnya kita untuk kemudian kawal konsep-konsep itu, skill-skill itu dengan keteladanan moderasi beragama,” ungkapnya.
Training of Trainers Penguatan Moderasi Beragama tersebut sudah berlangsung selama 6 hari, dan diikuti oleh para pejabat UIN KHAS Jember. Diharapkan agar pelatihan itu menghasilkan perubahan dalam bentuk perilaku.
Prof Hepni menyadari bahwa untuk menghasilkan perubahan yang sesungguhnya diperlukan adaptasi. Ia mengibaratkan mata yang lama terpuruk dalam kegelapan, maka sinar matahari itu betul-betul menyilaukan.
“Karena itu perlu adaptasi, perlu penyesuaian dan saya berharap bahwa dengan pelatihan yang 6 hari itu sebagaimana juga kami lakukan di Lampung waktu itu, terjadi perubahan,” pungkasnya.
Training of Trainers Penguatan Moderasi Beragama tersebut ditutup oleh Direktur Diktis Kementerian Agama RI, Prof H Ahmad Zainul Hamdi (Jbr-1/AAR).