Pendidikan

MA Plus Keterampilan Nurul Qarnain Sukowono Gelar Pelatihan Batik Tulis   

Jember,  Portal Jawa Timur – Madrasah Aliyah (MA) Plus Keterampilan Nurul Qarnain Sukowono Jember tak berlebihan jika melebeli diri dengan embel-embel keterampilan. Sebab sekolah yang terletak di Desa Baletbaru Kecamatan  Sukowono Kabupaten Jember ini, memang getol membekali siswa-siswinya dengan beragam keterampilan. Tujuannya agar alumni madrasah, selain mempunyai bekal ilmu dan iman, juga memiliki bekal keterampilan yang memadai.

Yang terbaru adalah pelatihan membuat batik tulis. Pelatihan ini digelar di salah satu aula sekolah tersebut dengan melibatkan 40 siswi. Sedangan peserta putra (siswa) jumlahnya 25. Semuanya berasal dari kelas 11 MA Plus Keterampilan Nurul Qarnain.

“Tapi laki-laki dan perempuan kita pisah waktunya. Kalau siswi diselenggarakan hari Jumat, dan ini yang pertama. Sedangkan siswa digelar hari Ahad depan,” ucap koordinator keterampilan batik tulis, Ayu Yudistira kepada awak media ini di kompleks Pondok Pesantren Nurul Qarnain, Sabtu (11/2/2023).

Dalam pelatihan tersebut, pihak sekolah menghadirkan Risfi sebagai mentor. Ia adalah ahli batik tulis dari Sumberjambe, yang sudah punya lebel batik sendiri.

Menurut Ayu, membuat batik tulis, sesungguhnya tidak terlalu susah, hanya butuh  ketelatenan. Pelatihannya pun tidak begitu lama. Untuk bisa membut batik tulis dibutuhkan setidaknya 10 pertemuan. Pertemuan pertama hingga ketiga atau keempat adalah tatap muka dengan pemberian materi oleh mentor, dan pengenalan macam-macam batik dan sebagainya.

“Pertemuan kelima, peserta diajari membuat pola (gambar). Kalau sudah bisa membuat pola, baru diaplikasikan ke kain, dan dibatik,” urainya.

Sementara itu, Kepala MA Plus Keterampilan Nurul Qarnain, KH Imam Syafi’i mengungkapkan, pelatihan membuat batik tulis merupakan upaya pihaknya untuk membekali alumni agar  bisa hidup mandiri kelak di tengah-tengah masyarakat.

“Jika ini (batik tulis) ditekuni insyaallah bisa menjadi sumber penghasilan,” ucapnya.

Ia menginginkan MA Plus Keterampilan Nurul Qarnain mempunyai karya batik sendiri, minimal untuk konsumsi kalangan internal pesantren. Sebab, sebuah karya memang harus dimulai dari kalangan internal dulu, baru setelah itu pengenalan keluar.

“Kami ingin guru-guru dan murid memakai batik tulis buatan sendiri,” pungkasnya (Jbr-1/AAR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button