News

Jalani Operasi Caesar, Evy Mengaku Terbantu JKN

Jember,  Portal Jawa Timur – Evy Hijratul Agmi (32), tampak ceria saat keluar dari ruang persalinan. Meskipun masih terlihat lemas namun kebahagiaan memancar dari wajahnya. Itu tak lain karena ibu rumah tangga yang tinggal di Desa Sukosari, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember ini habis melahirkan dengan selamat dan sukses.

Baca Juga: Sambut Lebaran, BPJS Kesehatan Jamin Layanan Kesehatan Pemudik

Namun di balik kebahagiaan atas kelahiran buah hatinya itu, ada kisah perjuangan luar biasa yang telah ia lalui, terutama terkait dengan  biaya yang cukup besar. Untungnya, ada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mendampingi prosesnya.

Ia rutin menggunakan layanan JKN untuk kontrol kesehatannya dan bayinya di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Bahkan, saat proses persalinan, Evy memanfaatkan JKN, terutama ketika dokter memutuskan bahwa ia harus menjalani operasi caesar.

Menurut diagnosa dokter pinggul sempit membuat bayinya tidak dapat masuk ke panggul, sehingga persalinan normal tidak memungkinkan dan harus dilakukan operasi tersebut.

“Meskipun kita sudah merencanakan dan menyiapkan sedemikian rupa. Kalau bukan takdirnya, kita hanya bisa menjalani saja. Sebelumnya sempat takut, tapi alhamdulillah, proses kelahiran caesar pakai JKN gratis.

Setelah proses persalinan selesai, saya kemudian dipindahkan ke ruang rawat inap untuk proses pemulihan pasca-kelahiran,” ungkap Evy pada Selasa (03/12).

Ia menambahkan, tanpa  JKN, biaya operasi caesar akan sangat mahal. Sebagai seorang ibu rumah tangga yang suaminya seorang wiraswasta, ia mengaku tentu merasa terbebani jika harus menanggung biaya sebesar itu jika tidak terlindungi JKN. Bisa mencapai jutaan rupiah.

“Seandainya tidak pakai JKN, mungkin biaya untuk melahirkan secara caesar itu sekitar 10 juta rupiah lebih ya. Kalau tidak pakai JKN saya bingung untuk membayar semua biayanya itu dari mana, tidak mungkin harus jual ini itu kan. Belum lagi biaya untuk kontrol pasca-operasi dan biaya lain yang tidak terduga. Alhamdulillah, sangat bersyukur sudah tercover JKN,” kata Evy.

Meskipun tergolong sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), Evy merasa tidak ada perbedaan dalam pelayanan yang diterimanya di rumah sakit. Ia mengungkapkan bahwa pelayanan yang diberikan sangat baik dan sama dengan pasien umum lainnya. Katanya, menggunakan JKN sangat praktis, dan pelayanan yang diterimanya cukup memuaskan.

“Saya terdaftar peserta yang gratis dari pemerintah tidak membayar sepeserpun. Tapi sejauh ini saya mendapatkan pelayanan yang bagus dan ramah sekali. Selain itu, penggunaan JKN itu mudah dan tidak ribet seperti yang kadang saya dengar dari beberapa orang. Mereka mungkin belum pernah merasakan sendiri pelayanannya. Di sana saya sudah merasakan pelayanan yang baik dan saya tidak dipersulit, lancar pokoknya,” kata Evy.

Evy mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan atas adanya Program JKN. Menurutnya, program ini sangat membantu masyarakat yang kurang mampu ketika membutuhkan pelayanan kesehatan. Ia juga berharap agar seluruh masyarakat dapat memiliki JKN, sehingga tidak kesulitan menghadapi biaya pelayanan kesehatan yang seringkali cukup tinggi.

“Tanpa adanya JKN, banyak orang akan kesulitan. Tidak semua orang mampu membayar biaya berobat, terutama mengingat tingginya biaya pelayanan kesehatan saat ini. Karena itu memang penting sekali mendaftar menjadi peserta JKN selagi masih sehat,” pungkas Evy (Jbr-2/AAR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!