Politik

‘Jalan Tol’ Aspirasi Masyarakat Lewat Anggota FPKB DPR RI Ini

Jember,  Portal Jawa Timur – Seorang anggota legislatif seharusnya menjadi jembatan aspirasi masyarakat terhadap pemerintah dan pihak-pihak terkait. Itulah sebabnya, dalam istilah sosial seorang legislator juga disebut wakil rakyat, karena  mereka memang dipilih oleh rakyat sebagai bentuk kepercayaan masyarakat bahwa aspirasinya akan diperjuangkan.

Namun tak jarang aspirasi masyarakat terhadang oleh perbedaan ‘jalur’ terkait materi aspirasi. Misalnya, seorang konstituen menginginkan pembangunan jalan, dan keinginan itupun disampaikan kepada seorang legislator yang notabene mitra kerjanya bukalah kementerian atau dinas yang mengurusi jalan. Sehingga jawaban yang sering muncul dari si legislator bisa ditebak ‘maaf itu (pembanguan jalan) bukan mitra kami’.

BACA JUGA :

Resmikan BLKK Darul Falah, H Nur Yasin : Saya Tetap Komitmen Bantu Pesantren

 

Tapi itu tidak berlaku bagi H Nur Yasin, anggota Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) DPR RI. Dalam sebuah diskusi usai meresmikan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Pondok Pesantren Purta-Putri Darul Falah Desa Wirowongso Kecamatan Ajung Kabupaten Jember Jawa Timur, Jumat (20/1/2023), anggota Komisi IX DPR R I itu disodori keluh kesah oleh warga Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan tentang ganasnya hama wereng. Dalam penjelasan panjang lebarnya, intinya dia mohon bantuan pemerintah agar sebisa mungkin dapat membantu mengatasi hama wereng itu.

Aspirasi yang masuk ke Nur Yasin, ibaratnya melewati jalan tol yang mulus tanpa hambatan. Meskipun materi keluhan itu arahnya adalah untuk Kementerian Pertanian, yang notabene bukan mitra kerja Komisi IX DPR RI, namun  hal itu diterimanya dengan baik.

“Terima kasih saya sudah diberi informasi yang sangat berharga. Aspirasi apapun wajib kami perjuangkan. Walaupun ini bukan reses tapi saya kira informasi yang disampaikan di tempat ini cukup berharga,” jelasnya.

Menurut Nur Yasin, meskipun Kementerian Pertanian bukan mitra kerjanya di Komisi IX DPR RI, namun infromasi tersebut layak ditindak lanjuti.

“Jadi begini, sebulan sekali anggota Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) mengadakan rapat pleno. Tujuannya adalah untuk sharing informasi. Maka di situlah kesempatan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada anggota FPKB yang sesuai dengan komisinya. Dan insyaallah ditindaklanjuti,” pungkasnya (Aryudi AR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button