Pendidikan

Jaga Komitmen Green Campus, UIN KHAS Jember Tanam Pohon dan Bebas Polusi

Jember,  Portal Jawa Timur – Komitmen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember untuk menjadi green campus tak pernah diabaikan. Salah satunya adalah melakukan penanaman pohon dan bebas polusi di lingkungan kampus tersebut, Senin (2/12/2024).

Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing, UIN KHAS Jember Optimalisasi Media Kampus dengan Workshop

Sedikitnya terdapat 59 pohon yang ditanam di halaman kampus yang terletak di Jalan Mataram Nomor 1 Kelurahan Mangli Kecamatan Kaliwates itu. Semua pejabat UIN KHAS Jember terlibat dalam penanaman pohon, mulai dari rektor hingga dosen.

Baca Juga: Wadek II FD UIN KHAS Jember: Sensor Mandiri Penting dalam Menonton Film

Menurut Rektor UIN KHAS Jember Prof. Hepni, kegiatan tersebut adalah bagian dari upaya untuk memberikan kontribusi terhadap kesehatan alam. Sebab, lapisan ozon terus mengalami penipisan akibat pemanasan global.

“Jika itu dibiarkan terlalu lama, sangat berbahaya bagi kehidupan di planet bumi kita ini,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, kegiatan tersebut juga sebagai seruan moral bagi yang lain untuk melakukan hal yang sama. Memang skalanya kecil jika dibanding dengan luasnya alam, tapi paling sudah ikut berkontribusi untuk menjaga kesehatan alam.

Prof. Hepni lalu bercerita soal keinginan semut untuk memadamkan kobaran api yang membakar Nabi Ibrahim akibat kebengisan Raja Namrudz. Padahal semut tidak mungkin melakukan itu.

“Tetapi semut ingin menegaskan saya ini di pihak yang mana, apakah yang membela kebenaran atau yang setuju dengan kebatilan. Apakah kita berada pada pihak yang mencintai bumi dan semesta, atau kita membiarkan bumi dalam kesengsaraan karena ancaman ultraviolet,” urainya.

Di hari yang sama, UIN KHAS Jember juga menerapkan kebijakan bahwa lingkungan kampus harus bebas polusi. Sehingga tak satupun kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar minyak boleh melintas di kampus.

Mobil-mobil dosen harus diparkir di luar kampus, begitu juga motor mahasiswa harus diparkir di tempat yang telah disediakan.

“Ini seruan moral bagi kita bahwa (bebas polusi) sekali waktu kalau tidak bisa setiap hari, bisa memberikan pada alam ini ketenangan kedamaian dan bebas dari ancaman polusi udara,” pungkasnya (Jbr-1/AAR).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button