Gemerlap Pembangunan Jember Tak Berbanding Lurus dengan Penurunan Angka Kemiskinan
Jember, Portal Jawa Timur – Angka kemiskinan di Jember hingga tahun 2024 ini masih cukup tinggi. Informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa orang miskin di Jember mencapai 9,01 persen, atau setara dengan 224,77 ribu jiwa.
Menurut Ketua Padepokan Doho Jember, H Achmad Sudiyono, angka tersebut cukup besar, bahkan masuk nominasi 5 besar daerah termiskin dari 38 kabupaten/kota di seluruh Jawa Timur.
“Dalam debat publik kedua Pilkada Jember, Gus Fawait menyebut kemiskinan di Jember nomor 2 terbesar se-Jawa Timur,” ujar H Achmad, sapaan akrabnya, di sela-sela sebuah acara di Jember, Sabtu (23/11/2024).
H Achmad menyebut kondisi tersebut cukup memilukan sekaligus memalukan. Betapa tidak, selama dua tahun terakhir ini Pemkab Jember di bawah nakhoda Hendy-Gus Firjaun membangun jalan hampir dua ribu kilometer, namun nyatanya tidak banyak berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
“Buktinya kemiskinan masih banyak. Itu data BPS, masak kita mau menyalahkan BPS,” jelasnya.
Selain itu, lampu penerangan jalan yang asalnya bersinar warna kuning diganti dengan lampu bersinar bening. Pendopo Wahyawibawagraha dipermak, bahkan yang terbaru adalah pembangunan Alun-alun Jember yang menelan anggaran Rp26 Miliar. Jember sungguh gemerlap.
“Tapi hasilnya, warga Jember masih banyak yang miskin. Gemerlap pembangunan di Jember tak berbanding lurus dengan penurunan angka kemiskinan,” urai H. Achmad.
Oleh karena itu, katanya, ke depan Jember membutuhkan pemimpin yang benar-benar visioner dan paham kebutuhan rakyatnya. Bukan paham kebutuhan diri dan kelompoknya.
“Saatnya kita gapai perubahan: Jember baru Jember maju,” pungkasnya (Jbr-1/AAR).