Dari Jember, Muslimat NU Serukan Bela Palestina
"Tidak ada cara lain kecuali kita harus mendukung perjuangan rakyat Palestina, baik dengan doa maupun materi"
Jember, Portal Jawa Timur – Kabar penindasan dan genosida rakyat Palestina oleh tentara Israel tampak bergulir begitu kencang ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Akibat penindasan yang biadab itu, Palestina mendapat simpati dari berbagai kalangan di tanah air.
Baca Juga: Ketua PC Muslimat NU Jember: Kita Merdeka Sudah 78 Tahun, Juga Karena Jasa Para Ulama
Dari bumi Kalisat, Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Jember menyerukan masyarakat untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina. Menurut Ketua PC Muslimat NU Jember, Nyai Hj. Nurul Kamila Rosyidi, rakyat Palestina cukup menderita selama ini karena terus menerus disiksa dan diusir dari kampung halamannya sendiri.
Baca Juga: Ringankan Beban Masyarakat, PAC Muslimat NU Kalisat Salurkan 210 Paket Bingkisan
“Tidak ada cara lain kecuali kita harus mendukung perjuangan rakyat Palestina, baik dengan doa maupun materi,” ungkapnya saat memberikan mauidzah hasanah dalam Pengajian Rutin Jumat Manis Muslimat NU Jember di Alun-alun Kalisat Kabupaten Jember, Jumat (27/10/2023).
Kata, Nyai Kam, sapaan akrabnya, rakyat Palestina terus menerus mengalami teror, penindasan bahkan pembunuhan. Nyawa orang Palestina tidak ada harganya di mata Israel, sehingga begitu gampangnya mereka dihabisi.
“Jika pejuang Palestina menyerang Israel itu karena mereka membalas untuk melindungi diri dan warga yang tidak berdosa,” tambahnya.
Ia menambahkan, Muslimat NU Jember dan Indonesia wajib mendukung perjuangan rakyat Palestina karena sesungguhnya apa yang dilakukan oleh Israel adalah nyata-nyata sebuah penjajahan yang bertentangan dengan UUD 1945 dan nurani kemanusiaan.
“Kita dukung agar pemerintah Indonesia tetap menjaga jarak dengan Israel,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Nyai Kam juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi mencegah timbulnya stunting. Sebab stunting cukup berbahaya bagi masa depan bangsa karena menggerogoti tunas-tunas bangsa.
“Karena penderita stunting itu tumbuh tidak sebagaimana mestinya. Sebagaimana balita yang normal,” ucapnya.
Karena itu, ia mengajak hadirin agar terus menjaga diri dan keluarganya supaya menjauhi hal-hal yang bisa menyebabkan terjadinya stunting pada anak yang dilahirkan.
“Misalnya menjaga anak kita jangan nikah selagi usia belum cukup,” tuturnya.
Di sela-sela pengajian tersebut, panitia juga membagikan santunan untuk anak yatim dan dhuafa. Santunan adalah program rutin di setiap pengajian rutin itu.
“Makanya kami bersyukur dan berterima kasih kepada semua donatur, simpatisan dan pengurus Muslimat NU yang telah menyisihkan sebagian hartanya sehingga santunan ini terus berlanjut,” pungkasnya di hadapan 2000-an Muslimat NU.
Dalam kesempatan itu, pantia juga melakukan jimpitan kepada hadirin, dengan total perolehan Rp2,5 juta (JBR-1/AAR).