Bidik Rektor UIN KHAS Jember, Prof Asror Ingin Rangkul Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren
Jember, Portal Jawa Timur – Prof Dr. Ahidul Asror, M.Ag., namanya. Pria kelahiran Gresik Jawa Timur 49 tahun lalu ini adalah satu dari 8 guru besar yang masuk dalam bursa calon rektor UIN KHAS Jember periode 2023-2027. Tak ada ambisi, apalagi hanya mencari sensasi.
Menyumbangkan tenaga dan pikiran menjadi kata kunci bagi Prof Asror, sapaan akrabnya, dalam keterlibatannya sebagai calon Rektor UIN KHAS Jember. Katanya, UIN KHAS Jember mempunyai potensi besar untuk maju. Sebab, universitas yang terletak di Jalan Mataram Nomor 1 Kelurahan Mangli Kecamatan Kaliwates ini, memiliki banyak SDM yang qualified dengan latar belakang keilmuan yang beragam. Mereka sangat dibutuhkan dalam pengembangan ilmu-ilmu berbasis riset.
Baca Juga:8 Profesor Lolos Bakal Calon Rektor UIN KHAS Jember
“ SDM para dosen sangat membantu, kemampuan mereka mumpuni, tinggal bagaimana kita mengelola dan memanfaatkan potensi mereka untuk pengembangan UIN KHAS Jember,” jelasnya.
Pendidikan Prof Asror sudah ‘linier’ dengan perguruan tinggi tempatnya mengabdi saat ini. Ia menamatkan pendidikan MA Negeri Tambak Beras Jombang. Sembari sekolah, ia mondok di Tambak Beras, sebuah pesantren yang didirikan oleh KH Wahab Hasbullah.
Setelah lulus MA, Asror melanjutkan ke Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya (sekarang UINSA). Di tempat yang sama, Asror melanjutkan pendidikan untuk meraih gelar doktor. Jadi seandainya keinginan Asror satu jalur dengan kehendak Allah, maka sudah linier.
Prof Asror tak mau berandai-andai. Namun seabrek gagasan telah memenuhi otaknya. Di antaranya adalah terkait dengan kerja sama UIN KHAS Jember dengan perguruan tinggi lain. Katanya, UIN KHAS Jember adalah ‘warisan’ para ulama yang juga mempunyai fungsi dakwah. Karena itu, UIN KHAS Jember perlu menjalin kolaborasi lebih intens lagi dengan perguruan tinggi Islam berbasis pesantren, misalnya Universitas Islam Jember (UJ), STAI Al-Qodiri, Universitas Al-Falah Assunniyah Kencong, dan sebagainya.
“Kita tidak boleh hanya maju sendiri, tapi bagaimana turut memajukan pesantren dan perguruan tinggi Islam di sekitar kita,” jelasnya.
Itu keluar, sedangkan ke dalam, Prof Asror ingin mendorong kiprah para dosen agar bisa mengepakkan sayap dalam jejaring komunitas akademik internasional.
“Saya lihat SDM UIN KHAS cukup mumpuni, tapi apakah selama ini sudah terindeks dengan lembaga-lembaga pengindeks internasional, ini perlu kia maksimalkan,” harap prof Asror.
Selain sebagai akademisi, Dekan Fakultas UIN KHAS ini juga aktif di kepengurusan NU Jember. Ia pernah menahkodai Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCNU Jember. Yaitu sebuah lembaga NU yang fokus melakukan kajian strategis isu-isu kebangsaan dan keislaman.
Bahkan saat ini, Prof Asror didapuk menjadi Wakil Ketua PCNU Jember. Di posisinya yang baru, ia bisa lebih leluasa mengabdikan dirinya pada NU. Karena itu, wajar jika Prof Asror mempunyai kerangka berpikir yang jelas untuk merangkul pesantren dan perguruan tinggi berbasis pesantren (Jbr-1/Aryudi AR).